Suara.com - Kepala Angkatan Pertahanan Australia, Jenderal Angus Campbell minta maaf pada warga Afghanistan dan Australia tentang dugaan kejahatan perang yang dilakukan pasukannya.
Jenderal tertinggi Australia ini mengatakan telah menerima laporan yang sangat terpercaya tentang perilaku pasukan khusus di Afghanistan antara 2005 dan 2016.
Dari informasi yang ia terima, ada 23 dugaan pembunuhan terhadap 39 warga Afghanistan yang dilakukan oleh 25 pasukan Khusus Australia, sebagian besar dari SAS (Resimen Layanan Udara Khusus).
"Ini sangat tidak menghormati kepercayaan yang diberikan kepada kami oleh orang-orang Afghanistan yang telah meminta kami ke negara mereka untuk membantu mereka," katanya.
"Itu akan menghancurkan kehidupan keluarga dan komunitas Afghanistan, menyebabkan rasa sakit dan penderitaan yang tak terukur."
Pada kesempatan yang sama, ia juga meminta maaf atas nama Angkatan Pertahanan pada warga Australia atas kejadian yang memalukan ini.
"Saya dengan tulus minta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh anggota Angkatan Pertahanan Australia."
"Anda berhak mengharapkan Angkatan Pertahanan Anda akan membela negara Anda dan kepentingannya dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai dan hukum kami."
Antara tahun 2005 hingga 2016, lebih dari 26.000 warga Australia bertugas di Afghanistan termasuk 3000 dalam kelompok tugas operasi khusus.
Baca Juga: Ketua MPR RI Pastikan BIN tak Bentuk Pasukan Khusus
Pada tahun 2016, Australia melakukan penyelidikan atas perilaku pasukannya atas tuduhan media lokal tentang pembunuhan warga Afghanistan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN