Suara.com - Hasil rapid test Covid-19 massal yang digelar Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya di wilayah Petamburan, sekitar rumah pentolan FPI Rizieq Shihab hari pertama dan kedua sudah keluar.
Dari 169 warga Petamburan yang mengikuti tes dihari pertama dan kedua hasilnya dinyatakan non reaktif semua.
Kanit Patroli Polsek Tanah Abang Margiyono, mengungkapkan rapid tes massal ini digelar selama tiga hari dari mulai hari Minggu (22/11) sampai dengan Selasa (24/11/2020) esok.
Dihari pertama tes, diikuti 89 warga. Kemudian untuk tes hari kedua yang dilakukan hari ini Senin (23/11) diikuti 80 orang dan semua hasilnya dinyatakan non reaktif.
"Alhamdulillah hari ini selesai tadi pukul 13.00 WIB. Kemarin 89 orang yang dites, hari ini 80 orang dan hasilnya semua non reaktif," kata Margiyono melalui pesan singkat kepada Suara.com, Senin (23/11).
Adapun, Margiyono mengatakan, warga Petamburan yang mengikuti rapid tes massal merupakan warga RW.04 yang meliputi salah satunya wilayah kediaman Rizieq Shihab.
Sementara ketika disinggung apakah ada warga Petamburan yang menolak adanya tes rapid massal tersebut, Margiyono menyebut sejauh tidak ada.
"Enggak ada (menolak), mereka yang enggak mau itu ada rasa takut gitu lho," tandasnya.
Rapid tes massal
Baca Juga: Sujiwo Tejo Ungkap Alasan Logis Kenapa Habib Rizieq Dielukan Banyak Orang
Sebelumnya Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menggelar rapid test Covid-19 massal di sekitar rumah pentolan Front Pembela Islam atau FPI Rizieq Shihab. Tes cepat itu digelar di SDN 01-03 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2020).
Pantauan suara.com di lokasi, sekira pukul 16.00 WIB baru terlihat beberapa warga yang berdatangan. Melalui pengeras suara, warga sekitar pun diimbau untuk datang ke lokasi mengikuti rapid test.
Hambali selaku Ketua RT 9 RW 4 menuturkan, kekinian baru lima orang warganya yang telah mengikuti rapid test. Padahal, ada 300 warga yang terdaftar di lingkungannya.
"Baru lima orang. Mungkin belum pada maranin nih," kata Hambali.
Hambali menduga, warga sekitar kurang antusias mengikuti rapid tes lantaran takut. Sebab, ini merupakan kali pertama diadakan kegiatan rapid tes massal di lingkungannya.
"Kurang menerima, pada takut. Belum pernah merasakan (rapid tes). Ini baru pertama kali," ujarnya.
Berita Terkait
-
Sujiwo Tejo Ungkap Alasan Logis Kenapa Habib Rizieq Dielukan Banyak Orang
-
Rolls-Royce Whispers, Aplikasi Eksklusif Membuat Klien Makin Istimewa
-
Bill Gates Yakin Hampir Semua Vaksin Covid-19 akan Manjur dan Efektif
-
Sindir Anies, Tsamara PSI: Baca Buku di Minggu yang Santai, Memalukan!
-
dr Tirta Tantang Pejabat Turun ke Lapangan Minta Lihat Kondisi Rakyat
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis