Suara.com - Joe Biden tidak henti-hentinya membuat gebrakan dalam perjalannya menuju Gedung Putih, dan kali ini politikus Partai Demokrat tersebut menyusun jajaran kabinet yang serba 'pertama'.
Menyadur The Guardian, Rabu (25/11/2020) dari sejumlah nama-nama yang diumumkan Joe Biden, ada sejumlah nama yang diklaim pertama pada posisi tersebut.
Joe Biden memilih Alejandro Mayorkas yang akan menjadi orang keturunan Latin dan pendatang pertama yang menjadi sekretaris keamanan dalam negeri.
Dan Avril Haines untuk direktur intelijen nasional, yang akan menjadi wanita pertama yang memimpin lembaga tersebut dan Linda Thomas-Greenfield sebagai duta besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Prestasi mereka dalam diplomasi tidak tertandingi, tetapi mereka juga mencerminkan gagasan bahwa kita tidak dapat memenuhi tantangan besar di momen baru ini dengan pemikiran lama dan kebiasaan yang tidak berubah - atau tanpa keragaman latar belakang dan perspektif." ujar Biden.
Biden juga akan memilih Janet Yellen, wanita pertama yang memimpin Federal Reserve AS, sebagai sekretaris keuangan wanita pertama Amerika Serikat.
Dalam menentukan pilihannya, Biden juga mengirimkan pesan tegas kepada masyarakat bahwa perselisihan pemilu telah berakhir dan harus bersatu kembali sebagai Amerika Serikat.
Avril Haines
Avril Haines adalah mantan wakil penasihat keamanan nasional era Presiden Barack Obama, dan sebelumnya wanita pertama yang menjabat sebagai wakil direktur CIA.
Baca Juga: Kalangan Bisnis AS Sambut Perpanjangan Fasilitas GSP Produk Indonesia
Haines akan menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai direktur intelijen nasional, yang mengawasi konstelasi 17 badan, termasuk Central Intelligence Agency (CIA) dan National Security Agency (NSA).
Haines juga pernah memegang beberapa jabatan di Universitas Columbia setelah meninggalkan pemerintahan Obama pada tahun 2017.
Alejandro Mayorkas
Alejandro Mayorkas, mantan jaksa federal di California, pernah menjabat sebagai wakil sekretaris di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) di era Obama. Dia adalah pejabat tertinggi keturunan Kuba Amerika di pemerintahan Obama.
Jika dikonfirmasi, pria yang lahir di Havana tersebut akan menjadi orang Latin pertama dan pemimpin kelahiran asing pertama di departemen yang dibentuk setelah serangan 11 September 2001 di AS.
Departemen ini memiliki sekitar 240.000 karyawan dan bertanggung jawab atas keamanan perbatasan, penegakan imigrasi, keamanan dunia maya, kesiapan dan bantuan bencana.
Biden telah berjanji untuk membatalkan banyak kebijakan imigrasi Trump yang ketat. Diantaranya adalah mencabut larangan perjalanan ke 13 negara mayoritas Muslim atau Afrika dan menciptakan jalur menuju kewarganegaraan bagi sekitar 11 juta imigran tidak berdokumen yang tinggal di AS.
Janet Yellen
Yellen adalah seorang ekonom karir yang menghabiskan bertahun-tahun bekerja di sistem Federal Reserve AS, termasuk menjabat sebagai ketua dari tahun 2014-2018.
Partai Demokrat pernah dibuat kesal ketika Trump menolak untuk menunjuk kembali Yellen sebagai menterinya pada tahun 2018.
Yellen merupakan ketua Federal Reserve wanita pertama dan akan menjadi Sekretaris Keuangan wanita pertama, jika dikonfirmasi. Dia juga menjabat sebagai ketua Dewan Penasihat Ekonomi Presiden Bill Clinton dari 1997-1999.
Selain nama-nama di atas, Joe Biden juga menunjuk John Kerry, mantan menteri luar negeri era Presiden Obama akan bertindak sebagai "tsar iklim" di Dewan Keamanan Nasional Biden.
Posisi baru tersebut merupakan kali pertama anggota dewan akan mendedikasikan diri semata-mata untuk perubahan iklim di dunia ini.
John Kerry juga mantan senator dan calon presiden dari Partai Demokrat yang merupakan arsitek utama kesepakatan iklim Paris.
"Amerika akan segera memiliki pemerintahan yang memperlakukan krisis iklim sebagai ancaman keamanan nasional yang mendesak. Saya bangga bermitra dengan presiden terpilih, sekutu kita, dan para pemimpin muda gerakan iklim untuk menghadapi krisis ini sebagai utusan iklim presiden." cuit Kerry di akun Twitternya.
Selain itu, Biden juga mencalonkan Tony Blinken untuk menteri luar negeri AS dan langsung mendapat pujian dari Barack Obama.
"Dia luar biasa - cerdas, ramah, diplomat yang terampil, dihormati di seluruh dunia dan saya tahu dia akan melakukan pekerjaan dengan baik," kata Obama di acara Washington Post.
Tetapi Obama juga mengakui bahwa pendekatan Trump terhadap kebijakan luar negeri akan membutuhkan waktu untuk memperbaikinya.
"Saya pikir penting untuk menyadari bahwa kepercayaan yang dimiliki sekutu kita, dan dunia, terhadap kepemimpinan Amerika tidak akan pulih dalam semalam." ujar Obama.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah