Suara.com - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Sustyo menegaskan persoalan terorisme tidak boleh dibiarkan di Indonesia. Sebab terorisme dapat mengancam keutuhan hidup berbangsa dan bernegara.
"Terorisme tidak bisa dibiarkan berkembang di bumi Indonesia karena terorisme mengancam keutuhan hidup berbangsa dan bernegara," ujar Benny saat dikonfirmasi Suara.com, Senin (30/11/2020).
Pernyataan Benny merespons aksi penyerangan sekelompok orang anggota teroris Mujahid Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora terhadap jemaatnya di Pos Pelayanan Lewonu, Palu, Sulawesi Tengah.
Menurutnya, Benny saat ini dibutuhkan sinergi antara elit politik, tokoh agama, tokoh masyarakat dan publik untuk bersama -sama satu visi mengatasi dan memperkecil ruang gerak penyebaran ideologi terorisme
"Saatnya semua elemen bangsa bersatu padu dalam visi sama untuk memutus tali kekerasan dan menghentikan ideologi terorisme karena ideologi teroisme bertentangan nilai Ketuhanan," ucap dia.
Lebih lanjut, Benny menyebut terorisme melukai wajah kemanusiaan dan mengingkari nilai Ketuhanan.
"Terorisme menghancurkan wajah Tuhan karena perilaku terorisme melukai wajah kemanusiaan dan mengingkari nilai Ketuhanan," kata Benny.
Menurut Benny, ideologi terorisme yakni berpikir pada kultur kematian. Sebab para terorisme kata Benny tak memili rasa kemanusiaan dan hanya berpikir menggunakan nalar kematian.
"Ideologi terorisme adalah kultur kematian karena para terorisme dalam cara berpikir, bertindak, berelasi tidak lagi memiliki rasa kemanusiaan karena mereka hanya menggunakan nalar kematian," katanya.
Baca Juga: Kutuk Aksi Teroris MIT Penggal Jemaat di Sigi, Jokowi: Tindakan Biadab!
Jokowi Mengutuk
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk aksi kelompok teroris MIT yang membantai satu keluarga di. Dua dari empat korban tewas dipenggal dan dibakar.
"Saya mengutuk keras tindakan tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab yang menyebabkan 4 orang saudara-saudara kita meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah," ujar Jokowi.
Jokowi menuturkan tindakan tersebut adalah tindakan yang biadab yang memiliki tujuan untuk menciptakan provokasi dan teror dan ingin merusak persatuan Indonesia.
"Tindakan yang biadab itu jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah-tengah masyarakat yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa," ucap dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyampaikan duka cita atas tewasnya empat orang dalam aksi penyerangan tersebut.
Berita Terkait
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Panas di Senayan: Usulan BPIP Jadi Kementerian Ditolak Keras PDIP, Apa Masalahnya?
-
Bicara di DPR, Habib Muhsin Alatas Usul BPIP Harus Bebas dari Pengaruh Orang-orang Politik
-
Megawati Saksikan Paskibraka 2025 Dikukuhkan, Ini Pesan Pentingnya soal Nasionalisme
-
Megawati Hadiri Pengukuhan Paskibraka HUT ke-80 RI di Istana Merdeka
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan