Suara.com - Sebuah ungkapan menyebutkan, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Bertingkah laku sopan dan hormat dengan guru harus diterapkan sampai kapanpun
Nah, seperti video yang beredar di akun jejering sosial media YouTube ini.
Video singkat ini memperlihatkan momen haru seorang Jenderal TNI yang tetap hormat dan sopan kepada guru SMA-nya. Video ini diunggah oleh akun Youtube Odo Tedy pada 19 September 2019.
Jenderal TNI bernama Rifki Salmon bertemu dengan guru yang pernah mengajarnya saat duduk di bangku SMA.
Pada suatu kesempatan, Rifki akhirnya bisa bertemu dengan guru SMA-nya. Dahulu, ia bersekolah di SMAN 1 Kota Agung.
Walaupun sudah lebih dari 30 tahun lulus dari sekolah itu, Rifki menanyakan guru yang dulu pernah mendidiknya.
Ternyata, hanya tersisa satu guru yaitu Munar Ginting. Sementara itu, guru lainnya sudah pensiun.
Dalam video tersebut, Rifki mengenakan seragam TNI lengkap dengan topi. Dia berdiri di depan para guru.
Lantas, dia menghampiri guru laki-laki berkacamata yang pernah mendidiknya itu. Dia mencium tangan guru tersebut sembari melepas topi.
Baca Juga: Bikin Terenyuh, Anak SMA Seberangi Sungai Pakai Ekskavator Demi Ikut Ujian
Bahkan, Rifki menempelkan pipi kanan dan kiri serta memeluk guru itu. Momen haru ini disaksikan guru dan para siswa.
Tampak, ada beberapa guru yang memakai seragam berwarna cokelat mengabadikan momen tersebut.
Sementara, siswa siswi duduk dan memberi tepuk tangan untuk Rifki. Di akhir, Rifky memberikan hormat kepada guru yang telah berjasa itu.
Video berdurasi 43 detik itu viral. Warganet merasa terharu melihat momen Rifki bertemu gurunya.
"Contoh Jenderal TNI teladan yang memiliki etika budi pekerti sangat tinggi. Congrats dan sukses selalu Jend, doa guru akan selalu menyertaimu," tulis akun Muhd. Qudrat Nugraha.
"Terharu euy, salut pisan sama bapak jenderalnya," komentar akun Rudi Cps.
"Terharu melihat momen ini," tulis akun Karyadi Sutrisno.
"Salut bapak TNI," tulis akun matawana chanel.
"Jasa seorang guru tidak pernah terlupakan. Mantap," tulis akun muhlisin nadiroh.
Berita Terkait
-
Klaster Covid-19 MAN 22 Jakarta Barat Jadi Bukti Wabah Masih Ganas
-
Tergiur Gaji Besar, 2 Siswi SMA Nyaris Jadi Budak Nafsu Pria Hidung Belang
-
Bikin Terenyuh, Anak SMA Seberangi Sungai Pakai Ekskavator Demi Ikut Ujian
-
Guru MAN 22 Jakbar ke Yogya Jadi Klaster Covid-19, Ini Respon Kemenag
-
Viral! Sosok Anak Kecil Mirip Bule Jualan Tisu
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri