Suara.com - Kesehatan pemimpin tertinggi spiritual Islam Syiah Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dikabarkan tengah memburuk.
Hal tersebut diketahui dari Jurnalis Iran Mohamad Ahwaze yang menulis di Twitter tentang kesehatan Ayatollah Ali Khamenei.
Ia juga menuliskan, Ayatollah Ali Khamenei menyerahkan kewenangannya sebagai marja kepada sang putra, Mojtaba Khamenei.
Untuk diketahui, marja adalah orang yang menjadi tempat rujukan untuk diikuti dalam masalah-masalah fikih oleh umat muslim Syiah. Marja juga memunyai kewenangan menerbitkan fatwa-fatwa.
Menyadur News Week Senin (07/12), Ahwaze yang menulis dalam bahasa Arab juga mengatakan keputusan ini diambil karena meningkatnya ketegangan dengan Israel dan AS.
"Presiden Iran Hassan Rouhani dijadwalkan bertemu pada hari Jumat dengan Pemimpin Iran Khamenei, pertemuan antara Khamenei dan Rouhani dibatalkan karena kondisi kesehatan Khamenei memburuk," tulis Ahwaze.
Ahwaze menulis penyebab sakitnya Khamenei belum diketahui, namun kemungkinan karena kanker prostat. Ahwaze mengklaim kondisi Khamenei memburuk dalam semalam.
Ahwaze, yang memiliki banyak follower di Twitter, pernah mengungkap sejauh mana Covid-19 mewabah Iran, bahkan ketika pihak berwenang mencoba meremehkannya.
Khamenei akan mengundurkan diri di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel setelah pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 27 November.
Baca Juga: Israel: Dunia Harus Berterima Kasih Atas Tewasnya Fakhrizadeh
Pemimpin politik dan agama telah menunjukkan tanda-tanda penyakit di masa lalu dan dikabarkan menderita kanker prostat. Tetapi juga sangat tidak biasa bagi pemimpin tertinggi untuk mentransfer kekuasaan dengan cara ini.
Pejabat Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Fakhrizadeh dan menjanjikan pembalasan. Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) memperingatkan "balas dendam dan hukuman berat".
AS dan Israel adalah sekutu yang kuat dan pemerintahan Trump telah mendukung kebijakan Israel di wilayah tersebut di masa lalu.
Keputusan Trump untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran juga meningkatkan ketegangan dalam beberapa tahun terakhir.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengunjungi Israel kurang dari dua minggu sebelum kematian Fahkrizadeh sementara itu Israel belum menyatakan bertanggung jawab atas kematian Fahrkrizadeh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Tren Penindakan Korupsi 2024 Anjlok, Kerugian Negara Justru Meroket
-
DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
-
Perempuan Masih Jadi Objek Politik? Kritik Pedas Mahasiswi untuk Demokrasi Indonesia
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar