Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mewanti-wanti agar Pemilihan Kepala Desa (Pemkades) Serentak 2020 dilaksanakan dengan penuh kehatian-hatian. Tito tidak ingin Pilkades bakal menjadi penularan virus Corona Covid-19.
Serupa dengan Pilkada Serentak 2020, Pilkades juga bakal digelar di tengah pandemi Covid-19.
Pilkades mesti diselenggarakan karena amanat Undang-undang Desa yang mengatur pemilihan kepala desa secara langsung. Hal itu disampaikan Tito dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah dalam rangka Persiapan Pemilihan Kepala Desa Serentak Tahun 2020 di Sasana Bhakti Praja Gedung C Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (10/12/20).
"Ini adalah amanat UU dan amanat rakyat melalui DPR, harus kita laksanakan, sesuai dengan aturan Undang-Undang Desa agar kepala desa menjabat selama enam tahun, kalau pilkada lima tahun maka ini enam tahun," kata Tito.
Karena digelar di tengah pandemi Covid-19, mantan Kapolri tersebut meminta penyelenggaraan Pilkada bisa dilaksanakan dengan kehatian-hatian serta mengedepankan keselamatan masyarakat pemilih.
"Kita melihat bahwa ini adalah Pilkades pertama juga dalam masa pandemi Covid-19, yang di awal kemerdekaan juga ini terulang kembali, untuk itu kita juga melakukan kegiatan Pilkades Serentak ini dengan penuh kehati-hatian, dan tentunya adalah yang spesifik terhindar penularan Covid-19," ujarnya.
Tito menekankan akan pentingnya keamanan serta keselamatan masyarakat yang diletakkan di atas agenda politik. Meskipun keduanya sama-sama dinilai penting untuk menjalankan roda pemerintahan.
"Kita tidak ingin terjadinya penularan karena agenda politik, karena keamanan keselamatan rakyat jauh lebih penting daripada agenda politik pemerintahan, meskipun agenda politik pemerintahan penting untuk menjamin adanya pemerintahan yang kuat termasuk kepala desa yang mendapatkan legitimasi rakyat," ungkapnya.
Baca Juga: Pilkada 2020: Pesta Demokrasi dalam Bayang-bayang Pandemi Covid-19
Berita Terkait
-
Tak Disiplin Prokes, Penularan Covid-19 Rentan Terjadi Saat Pilkada
-
Pilkada 2020: Pesta Demokrasi dalam Bayang-bayang Pandemi Covid-19
-
Mendagri: Pasien Positif Covid-19 Yang Tak Mau Nyoblos Jangan Dipaksa
-
PDIP Minta Anies Gandeng TNI - Polri untuk Perketat Prokes di Masyarakat
-
Cegah Penularan Covid-19, Peneliti Larang Bicara Saat Makan di Restoran
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India