Sri menduga Febri meninggal dunia karena tidak mendapatkan perawatan secara optimal sebagai pasien TBC RO.
Pengalaman tak mengenakkan juga dialami pasien TBC RO lainnya, Rofik (21), pada pertengahan Agustus lalu.
Di tengah kondisi nafas yang semakin mengkhawatirkan, mahasiswa Bekasi itu akhirnya mencari taksi karena tidak bisa mendapatkan layanan ambulans dari RS yang katanya karena semuanya digunakan untuk melayani pasien Covid-19.
“Seperti yang sudah-sudah, akhirnya saya bawa Rofik ke RS naik grab. Kini dia sudah kembali ke kampungnya di Sulawesi,” kata Sri yang juga menjadi pendamping Rofik.
Penyintas TBC RO dari Yayasan Pejuang Tangguh, Delano Reynaldo, juga mengakui, ”Kendala paling berat kami sekarang ini adalah tidak bisa mendapat pelayanan ambulans untuk pasien TBC RO. Setiap RS di Jakarta ambulansnya setiap hari habis untuk pasien Covid-19.”
Untuk menyiasatinya, selain menggunakan angkutan umum seperti yang dialami dua pasien di Bekasi, bisa menggunakan layanan ambulans dari yayasan atau lembaga sosial, meskipun itu juga tidak mudah karena keterbatasan jumlah armada, biasanya pasien harus terlebih dahulu memesan sebulan sebelumnya.
Tentu saja menunggu sebulan untuk mendapatkan ambulans bukan pilihan terbaik buat pasien yang mengalami sesak nafas secara mendadak dan butuh cepat mendapatkan penanganan dokter.
Jika semua cara untuk mendapatkan layanan ambulans yang memiliki kelengkapan alat medis tak mungkin, terpaksalah membawa pasien dengan menggunakan sepeda motor.
Persoalan yang dihadapi pasien
Baca Juga: Malapetaka Abu Emas Hitam, Petani Banten Dikepung Polusi PLTU Suralaya
KESULITAN mendapatkan layanan ambulans hanyalah salah satu dari sekian masalah yang dirasakan pasien TBC RO, khususnya di tengah pandemi Covid-19.
Masalah berikutnya, sebagian dari mereka susah mendapatkan layanan transfusi darah karena umumnya petugas RS memiliki keengganan menerima pasien yang diketahui menderita TBC.
Sri mengatakan, “Pasien TBC sekarang susah sekali diterima dimana-mana. Pihak RS selalu bilang penuh. Bahkan yang diterima pun, pasien TBC ini agak dikucilkan.”
“Kadang ambulansnya dapat, tapi RS-nya tidak mau menerima. Hampir rata-rata RS tidak mau terima. Padahal mereka cuma transfusi darah, apa salahnya sih? Dia bukan HIV, kalau HIV kan transfusi darahnya bisa kena, tapi TBC in ikan tidak.”
Mendapatkan layanan rawat inap merupakan masalah serius berikutnya.
Menurut Sri, umumnya petugas RS di Jakarta beralasan ruang rawat inap penuh.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Jakarta, Ini 10 Kota Paling 'Beracun' di Dunia yang Bikin Sesak Napas
-
Pemudik Diminta Waspada Kaki Bengkak saat Mudik Lebaran, Ikuti Tips Ampuh dari Pakar Vito
-
Jangan Panik! Ini 5 Cara Efektif Atasi Sesak Napas karena Alergi
-
3 Cara Mudah Menangani Kondisi Sesak Napas Mendadak
-
Memahami Angin Duduk: Gejala, Penanganan, dan Kelompok yang Rentan Terjangkit
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?