Suara.com - Belum lama Sandiaga Uno dilantik menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sebuah kritikan pedas langsung datang menghujamnya.
Ketua DPP Partai NasDem Bidang UMKM, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik atau yang juga dikenal dengan nama Niluh Djelantik, mengomentari Sandi yang dikabarkan akan mengembangkan wisata halal dan religi.
Melalui akun Instagram miliknya, Niluh dengan tegas menolak wacana tersebut terutama jika diterapkan di Bali.
"KAMI MENOLAK WACANA WISATA HALAL DI BALI To @sandiuno. PLEASE DON’T BE BLUNDER AGAIN," terang Niluh, Rabu (23/12/2020).
Dalam unggahannya itu, Niluh mengungkit wacana wisata halal yang juga telah diusung Sandi sejak 2019 lalu ketika dirinya menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
"POKOKNYA INGAT PESAN KAMI. Tidak perlu utak-atik Bali, NTT, Toba, Toraja dan daerah-daerah lain yang sudah puluhan tahun menjadi magnet pariwisata Indonesia dengan karakter dan budayanya," ujarnya.
Niluh lantas memberi saran kepada Sandi agar mengembangkan Experience Tourism, Eco Tourism, Sustainable Tourism, Cultural Tourism, Rural Tourism.
"Tukang sepatu aja paham. Situ konglomerat pasti jauh lebih mengerti mas," sambungnya.
Selain itu, Niluh mendesak Sandi agar mengumpulkan semua pelaku pariwisata, budayawan, pelaku usaha kreatif yang sudah terbukti memajukan daerahnya dengan cara berkesinambungan.
Dengan cara tersebut, ia berharap menteri pariwisata yang saat ini diembannya bisa mendengar masukan dari berbagai pihak.
Baca Juga: Harapan PHRI untuk Menparekraf Sandiaga Uno: Bangkitkan Pariwisata
"Jangan main nyablak saja nanti banyak muncul resistensi," imbuh Niluh.
Lebih lanjut, Niluh menyindir pedas Sandiaga yang menurutnya jika tidak kompeten maka bisa membahayakan sektor pariwisata.
"Kalau orang yang gak kompeten di bidangnya mengelola bidang pariwisata yang digadang-gadang sejak 2016 jadi penyumbang devisa terbesar negeri. Bisa runyam nanti. Jangan sampai salah kaprah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Zita Anjani Batal Isi Seminar Unpad Padahal Pamer Ngegym, Minta Maafnya Pakai ChatGPT?
-
Ngeri! 33 Persen Bus Pariwisata Tak Layak Jalan, Kemenhub Temukan Pemalsuan KIR
-
Pariwisata Indonesia di Tengah Demo: Antara Tantangan dan Peluang, Ini Kata Menpar!
-
Rumah Sahroni Digeruduk, Nilai SMP Dibongkar! Karma 'Orang Tolol Sedunia'?
-
Saudia Airlines Hadirkan Penawaran Perjalanan Internasional Eksklusif dan Kolaborasi Strategis
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji