Suara.com - Indonesia kini menjadi negara dengan paling bobrok di dunia atau tempat paling tidak aman untuk terbang di dunia setelah pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).
Bloomberg, pada Minggu (10/1/2021) mengatakan bahwa Indonesia adalah tempat paling berbahaya di Asia untuk terbang. Sementara Reuters mengungkapkan bahwa bahkan di dunia, Indonesia adalah negara yang penerbangannya paling bobrok.
Cap dari dua media utama dunia itu berdasar pada data dari Aviation Safety Network, sebuah lembaga yang memantau keamanan penerbangan baik siil maupun militer di seluruh dunia. Indonesia berada di daftar teratas negara dengan penerbangan paling bobrok, mengalahkan Rusia, Iran, dan Pakistan.
Di Indonesia sudah terjadi 104 kecelakaan penerbangan yang menewaskan 2.353 orang. Dalam 10 tahun terakhir, sudah 752 nyawa melayang akibat kecelakaan pesawat di Tanah Air.
Faktanya pesawat maskapai Indonesia baru boleh terbang ke Eropa pada 2018, setelah dilarang dari 2007 silam. Eropa melarang maskapai Indonesia karena tingginya angka kecelakaan dan rendahnya kualitas perawatan pesawat.
Sementara Amerika Serikat menurunkan rangking evaluasi keamanan penerbangan Indonesia ke Category 2 selama 2007 sampai 2016. Alasannya karena sistem regulasi penerbangan kita dinilai tak cukup baik.
Belum diketahui apa yang menyebabkan jatuhnya SJ182 pada akhir pekan kemarin. Tetapi ada dua catatan penting: pesawat itu terbang di tengah hujan lebat dan usia pesawat itu nyaris 27 tahun.
Pesawat tua
Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu merupakan jenis Boeing 737-500 dan termasuk salah satu pesawat paling sukses di dunia. Pesawat ini pertama kali terbang pada 1967 dan dirancang untuk menampung 145 penumpang - meski pada SJ182 hanya bisa memuat 120 orang.
Di dunia, Boeing sudah memproduksi 390 unit model 737-500. Adapun pesawat Sriwijaya Air SJ182 sudah berusia hampir 27 tahun. Sebelum digunakan Sriwijaya, pesawat itu telah lebih dulu dipakai oleh dua maskapai Amerika Serikat, Continental Air Lines dan United Airlines.
Baca Juga: Sriwijaya Air Jatuh, Luhut Soroti Pemeliharaan Pesawat
Sriwijaya Air sendiri merupakan salah satu maskapai dengan pesawat-pesawat cukup tua di Indonesia. Menurut data Bloomberg, rata-rata pesawat Boeing yang digunakan Sriwijaya Air berusia 17 tahun. Itu sudah termasuk Boeing 737-900 keluaran 2014.
Tetapi jika Boeing 737-900 itu dikeluarkan dari daftar, maka rata-rata usia pesawat Sriwijaya Air adalah hampir 19 tahun. Bandingkan dengan Garuda, yang usia rata-rata pesawatnya sekitar 8,3 tahun.
Selain usia pesawat, masih banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka kecelakaan udara di Tanah Air. Mulai dari cuaca, gunung berapi, manajemen penerbangan, hingga faktor bahasa.
Hingga saat ini belum diketahui apa penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ182. Pemerintah saat ini sedang berusaha menemukan kotak hitam pesawat untuk mengungkap pemicu kecelakaan.
Berita Terkait
-
Kronologi Jatuhnya Pesawat Latih yang Merenggut Nyawa Marsma TNI Fajar Adriyanto
-
Evakuasi Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di Bogor
-
Mengenang Marsma Fajar Adriyanto: Dari Kokpit F16 di Bawean hingga Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor
-
Marsma Fajar Adriyanto Gugur dalam Kecelakaan Pesawat, Jenazah Diterbangkan ke Probolinggo
-
Mengenal 'Red Wolf', Pilot Legendaris F-16 yang Gugur dalam Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!