Suara.com - KN SAR Karna, kapal milik Basarnas yang berada di terminal JICT II batal menuju lokasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Rabu (13/1/2021). Pasalnya, kondisi air laut dan ombak cukup tinggi.
"Diatas 10 knot ombak diatas 1-2 meter, maka untuk keselamatan kalau kita kapal SAR kan memungkinkan. Tapi ini bahwa ada beberapa tim, kami lihat situasinya nanti diutamakan arahan Kabasarnas untuk selalu mengutamakan keselamatan itu diatas segalanya," kata Staf Operasi Basarnas Made Oka di lokasi.
Kapal tersebut sempat berangkat pada pukul 09.30 WIB, namun kembali lagi ke posko Posko Terpadu JICT II. Di dalam kapal, tercatat ada 21 personel dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, anggota Komisi V DPR RI, wartawan, hingga 23 kru kapal.
"Baru keluar Bridge Water Tanjung Priuk ada ombak ketinggian diatas 1,5 meter. Ada 21 personil penumpang dari Dinkes Jakarta, ada anggota Komisi V, wartawan, ada kru 23," sambungnya.
Sebelumnya, Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan, proses pencarian pesawat Sriwijaya Air 182 SJ pada hari kelima akan semakin diperluas. Pemcarian dilakukan baik di lautan maupun udara.
Rasman menyatakan, kemungkinan masih ada serpihan bagian pesawat maupun korban yang terbawa arus laut. Untuk pencarian, nantinya akan dibagi ke dalam enam sektor.
"Dimana unit udara tetap akan melaksanakan pencarian lewat udara tentu arealnya semakin luas karena kemungkinan ada serpihan atau ada kotban yang terbawa arus. demikian juga dengan alut laut," ungkap Rasman.
"Sektor pencarian kami bagi 6 sektor dari seluruh unsur laut yang terlibat kita bagi 6 sektor," sambungnya.
Rasman menambahkan, sebanyak 3.300 personel akam dikerahkan dalam proses pencarian hari ini. Nantinya, para personel akan ditempatkan baik di lapangan maupun tempat lain.
Baca Juga: Angkut Korban Pesawat Sriwijaya Air, 30 Unit Ambulans Dikerahkan ke JICT
"Jadi personel masih kurang lebih 3300. personel yang terlibat baik di lapangan ataupun di tempat ini maupun tempat lain yang laksanakan kegiatan," sambungnya.
Guna mengantisipasi banyaknya temuan korban, sebanyak 30 ambulans disiagakan di lokasi. Penambahan armada ambulans itu dilakukan lantaran selama proses pencarian banyak ditemukan hal-hal yang berkaitan dengan kecelakaan tersebut. Misalnya, korban maupun serpihan bagian pesawat yang jatuh.
"kemudin ambulns kami bertambah karena kemarin kami memang mendapatkan hasil banyak berkaitan dengan korban. Hari ini stand by siap dioperasionalkan sebanyak 30 kendaraan," papar Rasman.
Rasman menyebut, sebanyak 54 kapal juga akan dikerahkan untuk mencari para korban. Selain itu, 13 pesawat juga bersiga di lokasi untuk membantu proses pencarian.
"Unsur kapal ada sebanyak 54, kemudian kendaraan laut yang kecil seperti RIB, searider, perahu karet, jetski kurang lebih sekitar 20. Kemudian pesawat stand by yang menunggu yang siap untuk laksanakan kegiatan adalah sebanyak 13," ungkap dia.
Tag
Berita Terkait
-
Terungkap! Alasan Haru Tim SAR Pilih 'Tangan Kosong' di Ponpes Al Khoziny
-
Gunung Bawakaraeng Diserbu Ribuan Pendaki
-
Terungkap! Alasan Basarnas Sering Telat Selamatkan Korban : Rinjani Jadi Bukti Nyata!
-
Ngambek 'Dicuekin' Kepala Basarnas, Anggota Komisi V DPR Ini Pilih Diam
-
Tim Penyelam Akan Diturunkan ke Lokasi Bangkai Kapal KMP Tunu Pratama Jaya
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Polisi Larang Warga Berkerumun di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Kasih Kami Kesempatan!
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing
-
Bendera Merah Putih Robek di Puncak Monas Saat Gladi HUT TNI, Kapuspen: Bahan Kain Kurang Bagus
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?