Suara.com - Harga daging ayam di sejumlah negara bagian India anjlok hingga tembus Rp 19.000 per kg setelah adanya laporan kasus flu burung di 9 negara bagian.
Menyadur Times of India, Selasa (12/1/2021), harga daging ayam di sejumlah kota di negara bagian Jharkhand anjlok karena Warga takut tertular flu burung.
Pekan lalu, harga satu kg dading ayam di Kota Ranchi berkisar 150 rupee (Rp 28.900), namun jumlah pelanggan yang menyusut. Akibatnya, banyak pedagang mulai memangkas harga untuk menghabiskan stok mereka.
Sarwar Qureshi, yang menjual daging ayam di Kokar, memangkas harga menjadi 120 rupee (Rp 23.000) per kilogram.
"Saya harus menurunkan harga karena pelanggan saya berkurang. Penjualan anjlok meski harganya murah," kata Qureshi. Sebagian besar stok daging ayamnya dikirim dari tempat peternakan di Gumla dan Khunti.
Seperti Qureshi, Bablu Munda, seorang penjual daging ayam di Jalan Purulia, memangkas harga jualnya hingga 100 rupee (Rp 19.000) per kilogram.
"Tepat di minggu pertama Januari, bisnis sedang ramai karena musim piknik. Tapi tiba-tiba pembeli mulai menghindari unggas," kata Munda.
Pada hari Minggu, toko daging kambing dan penjual ikan ramai diserbu warga, sementara penjual daging ayam harus menelan pil pahit akibat dilaporkannya sejumlah kasus flu burung.
Sharbari Dutta, seorang penduduk Burdwan Compound, berkata, "Meskipun sejauh ini belum ada satu kasus flu burung di Jharkhand, kami tidak mau mengambil risiko."
Baca Juga: Cina dan India Akan Produksi Vaksin Sputnik V Ciptaan Rusia
Sesuai perkiraan, sekitar 75.000 kilogram ayam dijual di Ranchi setiap hari. "Jika kasus flu burung tidak mereda di negara bagian lain, akan ada kepanikan di sini juga dan bisnis akan terpukul," kata Sourav Mukherjee dari asosiasi peternak unggas Ranchi.
Sementara itu, penurunan penjualan juga terlihat di Kota Jamshedpur, yang terletak di timur India, setidaknya 60% penurunan penjualan ayam broiler dalam tiga hari terakhir.
"Pada musim piknik, ayam adalah daging yang paling dicari dan kami melakukan bisnis yang baik selama periode ini, tetapi ketakutan flu telah merusak bisnis kami," kata Rajesh Parmanik, yang memiliki toko daging ayam di pasar Kadma.
"Delapan bulan lalu, Covid-19 telah memengaruhi penjualan kami dan sekarang ada flu burung." keluh Amit Mahato, seorang penjual daging ayam lainnya di pasar Kadma.
Pedagang grosir, Mohamed Arshad, mengatakan, "Ada kemungkinan permintaan ayam akan semakin menurun dalam beberapa hari mendatang."
Pejabat peternakan hewan distrik Singhbhum Timur S K Sinha mengatakan mereka sedang menunggu laporan kematian empat gagak dari laboratorium virologi di Bhopal untuk memastikan penyebabnya. "Dalam empat hari, kami akan mendapat laporan dari Bhopal," kata Sinha.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG