Suara.com - Calon tunggal Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo disebut-sebut merupakan sosok yang dekat dengan jawara dan ulama Banten. Kedekatan itu terbangun ketika dia menjabat sebagai Kapolda Banten.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Majelis Ponpes Salafiyah (MPS) Banten KH Martin Syarkawi. Dia bahkan menyebut Listyo merupakan sosok yang peduli terhadap keberadaan pondok pesantren.
“Pak Sigit nanya, kira-kira solusinya apa untuk menjaga kemandirian ponpes salafiyah ini. Lalu terpikirlah untuk membangun," kata Syarkawi kepada wartawan, Jumat (15/1/2021).
Menurut Syarkawi, Listyo sempat merangkul Bulog dan Pertamina untuk membangun progam Rumah Pangan Santri atau RPS. Setidaknya, ada 150 lebih pondok pesantren yang mengikuti program tersebut.
"Saya berkelakar ke Pak Sigit kalau dagang kita tidak punya modal. Alhamdulillah akhirnya beliau memberikan modal Rp20 juta untuk masing-masing RPS," bebernya.
Kendati tidak lagi menjabat sebagai Kapolda Banten, Syarkawi mengungkapkan bahwa Listyo masih kerap menanyakan terkait kondisi pondok pesantren. Bahkan, pengasuh Pondok Pesantren Al Fathoniyah Serang itu menyebut Listyo pernah menghubunginya tengah malam hanya untuk memintanya mengecek peristiwa kebakaran sebuah pondok pesantren.
"Pernah jam dua malam saya ditelepon sama beliau, katanya ada pesantren terbakar di Lebak. Beliau minta saya berangkat ke sana untuk melihat kondisi dan apa yang diperlukan," katanya.
Calon Tunggal Pilihan Jokowi
Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebelumnya menunjuk Listyo sebagai calon tunggal Kapolri. Hal itu diketahui berdasar Surat Presiden (Surpres) yang diantarkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno ke pimpinan DPR RI, pada Rabu (13/1) lalu.
Baca Juga: Ungkap Borok Polri, Harapan Novel ke Calon Kapolri Listyo: Berani Reformasi
"Karena itu pada hari ini seperti yang saya sampaikan tadi bahwa surpres telah kami terima dari bapak Presiden yang mana bapak Presiden menyampaikan usulan pejabat kapolri yang akan datang dengan nama tunggal yaitu Bapak Listyo Sigit Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Kabareskrim," kata Ketua DPR RI Puan Maharani.
Seusai menerima surat presiden, DPR RI rencananya akan segera menindaklanjuti dengan melakukan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test. DPR RI setidaknya memiliki waktu 20 hari untuk menjalankan mekanisme pengambilan persetujuan calon Kapolri tersebut.
"Artinya tanggal 1 Februari 2021 akan ada kapolri baru yang akan mengemban jabatannya," beber Puan.
Menyikapi keputusan Presiden Jokowi Listyo pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang mendukungnya. Selain, dia meminta doa agar dimudahkan saat menjalani fit and proper test.
"Terimakasih atas dukungan dan supportnya, mohon doanya agar bisa melaksanakan rangkaian fit and proper dengan baik," ucap Listyo.
Berita Terkait
-
Isu Pencopotan Kapolri Mencuat, Ini Kata Pengamat soal Pengganti Listyo Sigit
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
Jejak Emas Komjen Suyudi Ario Seto: Kepala BNN yang Masuk Bursa Calon Kapolri
-
Namanya Meroket di Bursa Calon Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Akhirnya Buka Suara: Tidak Benar!
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Anggota DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Restoran, Korban Dipukul Botol hingga Dihajar Kursi!
-
Gus Tajul Tegaskan Surat Pemberhentian Gus Yahya Sah, Meski Tanpa Stempel Resmi PBNU
-
Pemerintah Usul Hapus Pidana Minimum Kasus Narkotika, Lapas Bisa 'Tumpah' Lagi?
-
Heboh SE Pencopotan Gus Yahya, Komando PBNU Diambil Alih KH Miftachul Akhyar
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis
-
Katib PBNU Tajul Mafakhir ke Gus Yahya: Tak Terima Dicopot? Bawa ke Majelis Tahkim
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Penyisiran Ulang Sungai di Bogor, Polisi Temukan Rahang Bawah Diduga Milik Alvaro
-
Pakar Hukum UGM Ingatkan KPK Soal Kasus ASDP: Pastikan Murni Fraud, Bukan Keputusan Bisnis
-
Polisi Jadi 'Beking' Korporasi Perusak Lingkungan, Masyarakat Sipil Desak Reformasi Mendesak