Suara.com - Bongkahan es raksasa di perairan Antartika yang dikenal dengan nama A68a kini tengah "sekarat".
Bagian terbesar terakhir dari bongkahan es yang terbentuk di Antartika itu kembali terbelah.
Citra satelit menunjukkan setidaknya dua bongkahan es ini hanyut berdekatan sejauh sekitar 135 kilometer ke sisi tenggara Kepulauan Georgia Selatan yang dikuasai Inggris.
Dua bongkahan ini diyakini akan segera saling bergerak menjauhi satu sama lain.
Selama lebih dari tiga tahun, A68a adalah bongkahan es terbesar di dunia. Ukuran terbesarnya pernah setara dengan luas Pulau Bali.
Namun iklim yang semakin hangat dan arus laut yang agresif secara perlahan memecah bongkahan es ini dan menggerakkannya ke arah utara, menjauhi Antartika menuju perairan Atlantik Selatan.
Bongkahan es diberi nama secara berurutan. Huruf awal menunjukkan kuadran benua putih tempat mereka terbentuk, sedangkan nomor merupakan catatan posisinya dalam urutan tersebut.
Nama setiap bagian utama yang terpisah dari bongkahan es asli kemudian mendapatkan akhiran berupa huruf.
Hingga 28 Januari lalu, proses pemberian nama ini telah mencapai A68f.
Baca Juga: Langka, Mineral Mars Ditemukan Terkubur di Dalam Es Antartika
Setelah pecahan yang terjadi terakhir ini, bongkahan yang lebih besar akan tetap menggunakan nama A68a. Sementara itu, bongkahan yang lebih kecil akan dinamakan A68g.
Namun penamaan ini harus disetujui Pusat Es Nasional Amerika Serikat, lembaga yang mengawasi sistem pemberian nama bongkahan es.
Jelang akhir tahun lalu, A68a terlihat seperti jarum penunjuk yang besar jika dilihat dari luar angkasa.
Ukurannya yang besar sempat dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem Georgia Selatan, terutama jika mencapai kawasan lepas pantai yang dangkal.
Keberadaan bongkahan besar es itu dinilai dapat mengganggu aktivitas kawanan penguin dan anjing laut yang mencari makanan di pulau itu.
Seiring terpecahnya bongkahan es A68a, kekhawatiran itu sepertinya telah mereda.
Bagaimanapun, pertanyaan besarnya sekarang adalah apakah tim ekspedisi ilmiah dapat menemukan hal berharga saat mereka tiba di lokasi bongkahan es tersebut.
Tim peneliti dijadwalkan segera berlayar dengan Kapal Riset James Cook dari Kepulauan Falkland menuju menuju Georgia Selatan.
Tim berisi sejumlah ilmuwan ini sebenarnya juga akan menyelediki hal lain yang tidak terkait dengan bongkahan es A68a.
Mereka berharap dapat menempatkan beberapa kendaraan otomatis di sekitar A68a untuk mempelajari dampak bongkahan es ini terhadap lingkungan.
Saat ini, target penelitian tim ini jauh lebih kecil dibandingkan saat ekspedisi ini diumumkan pertengahan Desember tahun 2020.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram