Suara.com - Terdakwa kasus korupsi e-KTP Setya Novanto muncul dengan penampilan berbeda. Jika sebelumnya ia dikenal dengan gaya berbusana perlente lengkap dengan jas dan pakaian mewah, kini ia gaya berpakaiannya terlihat lebih santai.
Tak hanya itu, kini Setya Novanto juga punya kegiatan baru sebagai petani semenjak menghuni Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Selain itu, ia juga aktif mengikuti berbagai program pembinaan untuk para terpidana. Lalu, siapakah sosok Setya Novanto? Berikut profil Setya Novanto selengkapnya.
Setya Novanto lahir di Bandung, 12 November 1955. Ia adalah putra kelima dari delapan bersaudara pasangan R. Soewondo Mangunratsongko dan Julia Maria Sulastri.
Setya Novanto kecil tumbuh di Bandung, ia bersekolah mulai dari TK hingga SD. Kemudian ia dan keluarga meneruskan kehidupan di Surabaya.
Selanjutnya, kedua orang tua Novanto bercerai dan ia beserta saudara-saudaranya memilih tinggal bersama sang ibu di Jakarta. Oleh karena itu, masa-masa SMP hingga SMA Novanto dihabiskan di ibu kota.
2. Kehidupan Perkuliahan
Kemudian, Novanto kembali ke Surabaya untuk berkuliah di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Demi menghidupi kebutuhannya setiap hari, Novanto banting tulang mencari uang sendiri. Mulai dari jualan beras, madu, menjadi model, hingga sales mobil.
Hingga akhirnya ia berhasil menjabat sebagai Kepala Penjualan Mobil wilayah Indonesia Timur dan menyelesaikan bangku perkuliahannya dengan meraih gelar sarjana muda.
Baca Juga: Fredrich Dijanjikan Fee Per Surat Kuasa
Selanjutnya, Novanto meneruskan pendidikannya di Jakarta tepatnya di Universitas Trisakti. Selama di Jakarta, ia membuka jasa foto copy dan mendirikan kantin di kampus untuk membiayai perkuliahannya hingga berhasil lulus sebagai sarjana ekonomi di usia 29 tahun.
3. Memasuki Dunia Kerja dan Bisnis
Setelah lulus, Novanto dipercaya untuk mengelola SPBU di Cikokol. Kemudian Novanto memutuskan untuk membangun perusahaan bersama kawan-kawannya di bidang peternakan, logistik, kertas, tekstil, kontraktor bangunan, pabrik kayu, transportasi, perdagangan, lapangan golf, hingga bisnis hotel.
4. Karier Setya Novanto di Dunia Politik
Setelah menekuni bisnis selama 14 tahun, Novanto mulai tertarik untuk terjun ke dunia politik. Ia bergabung dengan Organisasi Bahumas Kosgoro dan PPK Kosgoro 1957, lalu menjadi anggota Partai Golkar, dan sejumlah organisasi masyarakat lainnya.
Di tahun 1999 Novanto terpilih menjadi anggota DPR dari wilayah NTT. Selama tiga kali berturut-turut mencalonkan diri, sebanyak itu pula Novanto terpilih kembali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Hari Ini Bergerak Geruduk DPR, Demo Buruh KASBI Bakal Dijaga Ketat 1.464 Aparat
-
5 Fakta PNS Probolinggo Memperkosa Keponakan Hingga Korban Depresi
-
Inovasi AI yang Mendorong Kualitas Riset dan Akademik Indonesia
-
Terseret Kasus Ekspor CPO, Dua Raksasa Sawit Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil!
-
MBG ala Jusuf Hamka, Makan Gratis yang Bikin Anak-Anak SD Tambora Senyum Ceria
-
Gubernur Riau Diduga Pakai Uang Pemerasan untuk Jalan-Jalan ke Inggris dan Brasil
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik