Suara.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis, DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa pertemuan pengurus DPC dengan Moeldoko pada beberapa tempat dan kesempatan dibocorkan sendiri oleh para kader. Hal itu kemudian menjadi keberuntungan tersendiri bagi Demokrat untuk mencegah terjadinya kudeta
Kader yang melapor pertemuan tersebut, kata Herzaky merupakan kader loyal dan setia pada hasil Kongres V yang menjadikan Agus Harimurti Yudhono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Herzaky mengatakan para kader yang ditemui Moeldoko sebelumnya dibujuk untuk datang dengan janji mendapat alokasi dana tanggap bencana alam di daerah masing-masing. Namun kenyataannya, saat ditemui Moeldoko, pembahasan merembet menyoal kongres luar biasa (KLB) dalam rangka mengambil alih kepemimpinan AHY.
"Mereka datang dengan prasangka baik, untuk menghormati undangan, tetapi malah diajak bicara soal KLB dan pencapresan 2024. Mereka tidak curhat. Inilah yang membuat mereka kemudian melaporkan pertemuan ini pada DPP. Mereka kader-kader yang setia pada hasil Kongres ke-5 Partai Demokrat Tahun 2020," kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (4/2/2021).
Berdasarkan sumber yang diperoleh dan sudah diverifikasi, Herzaky berujar bahwa Partai Demokrat mendapatkan fakta terkait adanya dana yang sudah disiapkan untuk para pemilik suara guna menyelenggarakan KLB.
Selain mencoba merongrong Partai Demokrat dari internal partai, gerakan pengambilalihan kekuasaan itu melibatkan para mantan kader.
"Pada kasus kami, sejumlah mantan kader digunakan sebagai kaki-tangan untuk melakukan penetrasi pada struktur organisasi kami. Alhamdulillah, jajaran kepengurusan DPD dan DPC seluruh Indonesia kompak dan setia pada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono dan kepengurusan hasil Kongres ke-5," kata Herzaky.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengakui sempat melakukan pertemuan dengan sejumlah kader Partai Demokrat. Pertemuan itu berlangsung di kediaman Moeldoko hingga di hotel.
Meski melakukan pertemuan dengan sejumlah kader partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Moedoko menepis tuduhan kudeta terhadap Ketum AHY.
Baca Juga: Andi Arief Minta Jokowi Pecat Moeldoko, Kudeta Tengsin, Beban 2024
"Beberapa kali di rumah saya, ya ada di hotel, di mana-mana, tidak terlalu penting lah," kata Moeldoko dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2021).
Moeldoko mengatakan, dia biasa menerima orang di kantornya. Tak hanya individu, mantan panglima TNI iu juga kerap menerima beberapa kelompok yang hendak menyampaikan keluh kesahnya.
"Dia (individu atau kelompok) marah-marah, saya suruh marah-marah, emosimu keluarkan, marah-marah saja. Biar saya paham apa yang kalian pikirkan, gitu," kata dia.
Moeldoko menegaskan bahwa dia bukan siapa-siapa di Partai Demokrat. Kata dia, di partai tersebut sudah ada dua tokoh besar, yakni Susilo Bambang Yudhoyono -- Eks Presiden RI sekaligus dedengkot Partai Demokrat -- dan putranya, AHY -- ketua umum terkini.
Moeldoko menambahkan, AHY pun sudah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat secara aklamasi. Dengan adanya isu tersebut, Moeldoko menyebut jika sebaiknya ditanggapi secara biasa saja.
"Dan saya ini siapa sih? Saya ini apa? Biasa-biasa saja. Di Demokrat ada Pak SBY ada putranya Mas AHY. Apalagi kemarin di pilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya? Kenapa mesti menanggapi seperti itu. Wong saya biasa-biasa saja," jelas Moeldoko.
Berita Terkait
-
AHY Dukung Tim Investigasi Independen Demo Ricuh: Penting untuk Lawan Hoaks dan Teori Konspirasi
-
Terungkap! AHY Bongkar Misi Khusus Gibran Sambangi SBY di Cikeas Pagi-pagi
-
Gibran Sambangi SBY di Cikeas, AHY: Sampaikan Selamat Ulang Tahun ke-76
-
AHY Umumkan Anggaran Fantastis untuk Perbaikan Infrastruktur Rusak! Berapa Nilainya?
-
AHY Buka Suara Soal Tuntutan Demo 17+8: Mari Duduk Bersama
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026