"Ya sudah jalan," ujar polisi mempersilakan pengendara jalan, yang kemduian dijawab dengan ucapan terima kasih, "Iya pak makasih."
Menanggapi video tersebut, Arsul memandang polantas masih jauh dari janji Kapolri Listyo terkait Presisi. Ia kemudian meminta pembenahan agar tindakan serupa oleh kepolisian tidak terulang.
Terpisah, Suara.com mengkonfimasi ulang kepada Arsul perihal cuitannya. Arsul sekaligus mempersilakan tweet-nya untuk dikutip.
"Selamat pagi, Pak Kakorlantas @NTMCLantasPolri. Video viral ini tunjukkan polantas kita msh jauh dr "presisi" spt janji Pak Kapolri di Kom III @DPR_RI. Hayo, Pak Kakorlantas agar dibenahi spy tdk jadi bahan gunjingan netizen. Selamat berkerja.... @DivHumas_Polri @TMCPoldaMetro," kata Arsul dikutip Suara.com, Senin.
Arsul menanggapi ihwal tanggal perekaman yang tertera di video. Dalam video tertulis bahwa peristiwa itu terjadi pada tanggal 2020/09/22.
"Iya, saya lihat tanggalnya. Inti tweet saya semangati Korlantas Polri agar yang seperti-seperti itu ke depan tidak ada lagi. Video itu terjadi pada masa tagline polisi Promoter (profesional, modern, terpercaya) sejak Kapolri Jend. Tito Karnavian. Presisi itu hakekat kontennya ya sama dengan Promoter," kata Arsul.
Sementara itu, di sisi lain tidak sedikit warganet yang mengomentari unggahan video di akun @Cyber_kawaii008 menyayangkan sikap polantas yang tidak melihat rekaman ulang dalam video yang terekam di dash cam. Pasalnya, warganet menilai bahwa pengendara memang melanggar marka.
"Dahal memang kena marka wkwk Tapi sepertinya ini razia gak resmi, jd bapaknya dah grogi duluan,
Rizkimu mas berarti," tulis akun @malikushaleh.
"Pak pol ga liat cctv nya dolo siih jadi lewat deh," komentar akun @agitresilver.
Baca Juga: Agar Acara Olahraga Berjalan saat Pandemi, Menpora Minta Bantuan Kapolri
Hingga berita ini ditulis, video yang diunggah sejak 7 Februari pukul 16.11 WIB sudah dilihat sebanyak 359 ribu dan mendapat 6.539 retweets serta 14.8 ribu likes.
Tag
Berita Terkait
-
Lolos dari Sanksi Kode Etik, Adies Kadir Dapat Peringatan Keras dari MKD Sebelum Kembali Ngantor
-
Besaran Gaji Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Nafa Urbah yang Hilang Usai Dinonaktifkan
-
Ahmad Sahroni Dihukum 6 Bulan Nonaktif dari DPR, Pernyataannya Dianggap Tak Bijak
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Geledah Rumdin Gubernur Riau Abdul Wahid usai Tersangka, KPK Cari Bukti Apa Lagi?
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang