Suara.com - Tim Opsnal Pidum Satreskim Polrestabes Palembang baru saja berhasil meringkus tiga dari enam pelaku penodongan mahasiswa asal OKI di Skaret Park Ampera, Senin (4/1/2021) pukul 20.30.
Ketiga pelaku tersebut diciduk pada Jumat (5/2/2021) malam. Potret salah pelaku viral di media sosial sesuai dibagikan oleh pemilik jejaring Instagram @kelvin_marley_2002.
Pasalnya, tampang pelaku ditutup dengan foto muka Kakek Sugiono, pemeran film porno Jepang yang melegenda.
Pejabat Sementara (PS) Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Edi didampingi Kanit Pidum, AKP Robert P Sihombing menerangkan, pihaknya mengamankan tiga tersangka penodongan di Ampera Skate Park.
Adapun ketiga pelaku tersebut masing-masing adalah Madon (26), warga Jalan KI Gede Ing Suro, Kelurahan 32 Ilir, KEcamatan Ilir Barat II Palembang, IM (17), warga Jalan Suka Karya, Keluharan Sukarame, Kecamatan Sukarame Palembang, dan AK (16) warga Jalan HM Ryancundu, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.
Sementara itu, kini masih ada tiga tersangka yang masih buron yakni Robi, Nopen, dan Yani.
"Pelaku penodongan di Ampera Skate Park ada enam orang. Anggota kita berhasil mengamankan tiga orang, sisanya masih buron. Ternyata dua pelaku diringkus terlibat dalam aksi penodongan di atas Jembatan Ampera, yang terjadi beberapa jam sebelumnya," ungkap Robert seperti dikutip dari Sumselupdate.com -- Jaringan Suara.com, Sabtu (6/2/2021).
Robert melanjutkan, saat ini tiga tersangka yang masih buron sedang dalam proses pengejaran oleh aparat. Identitas sudah dikantongi, tinggal menunggu waktunya untuk diamankan.
"Untuk tiga tersangka, anggota kita sudah mengantongi identitasnya. Tinggal menunggu waktu saja mereka akan kita amankan," sambung Robert.
Baca Juga: Andika Kangen Band Yakin Sabu yang Disita Bukan Punya Mantan Istri
Kronologi aksi penodongan diceritakan bermula ketika Deni turun dari angkot. Kemudian dia didekati oleh Madon diikuti enam rekan lain yang langsung mengepung korban.
Salah satu pelaku menodongkan pisau ke arah korban. Beberapa pelaku lain merampas uang sampai ponsel.
Robert mengatakan, ponsel tersebut lantas dijual dan laku dengan harga Rp 300 ribu.
"Salah satu tersangka Yani (DPO) langsung menodongkan pisau ke arah korban dan tersangka lain memegangi tubuh korban hingga tidak bisa bergerak. Lalu Madon merampas uang R 20 ribu di saku korban diikuti AK mengambil HP merek Oppo milik korban," tukas Robert.
"Setelah berhasil menjual (ponsel), uang tersebut dibagi rata oleh para tersangka. Dari tangan tersangka kita mengamankan baju yang digunakan Madon ketika beraksi," sambungnya.
Dikabarkan pula, Madon telah mengakui perbuatannya menodong di Ampera Skate Park. Dia juga menuturkan sudah empat kali masuk penjara dengan kasus serupa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia