Rover Perseverance, yang terbesar sekaligus terberat yang diluncurkan AS sejauh ini, akan mencari air dan tanda-tanda kehidupan lainnya di bawah permukaan planet.
Untuk misi masa depan
Perseverance juga akan mengambil sampel batuan dan tanah dan menyimpannya dalam tabung, yang rencananya akan dikumpulkan oleh misi gabungan AS dan Eropa dan dibawa kembali ke Bumi dalam 10 tahun ke depan.
Lalu, ada pula helikopter Ingenuity, yang dipasang di perut Perseverance. Helikopter adalah perangkat eksperimental yang ingin digunakan NASA untuk belajar lepas landas dan terbang di atmosfer Mars.
Ini penting karena atmosfer di sana jauh lebih tipis daripada di Bumi, dan itu dapat memengaruhi penerbangan - jumlah tenaga dan daya angkat yang dibutuhkan, dan kecepatan putaran baling-baling helikopter.
Apakah hal itu berhasil atau tidak hampir tidak relevan pada tahap ini, karena apa pun yang terjadi, ini akan menjadi pertama kalinya sebuah negara menguji penerbangan "di dunia lain", seperti yang dijelaskan oleh NASA.
Selain itu, pengujian penerbangan tersebut berpotensi membuka jalan bagi misi masa depan dengan astronaut dapat pergi ke Mars dan kembali, meski hal itu mungkin baru bisa terwujud dalam waktu 30 tahun.
Upaya untuk berkolaborasi
Misi Mars Emirates melibatkan satelit yang bernama al-Amal yang berarti ‘Harapan'.
Baca Juga: Sukses Mendarat di Mars, Perseverance Siap Buru Tanda Kehidupan Kuno
Misi ini adalah yang pertama dari tiga misi yang berhasil tiba di Mars ketika memasuki orbit planet pada 9 Februari 2021.
Amal akan menghabiskan setidaknya dua tahun menjalankan tes di berbagai ketinggian dan bertujuan untuk memberikan komunitas sains global gambaran lengkap pertama dari atmosfer Mars.
Hal ini sesuai dengan ambisi UEA untuk beralih dari ekonomi hidrokarbon menuju ekonomi berbasis pengetahuan.
Dan hal ini membentuk sejumlah kolaborasi internasional dengan universitas di AS dan tempat lainnya untuk membantu mewujudkan ambisi itu.
Pada 10 Februari 2021, giliran pengorbit Tianwen-1 memasuki orbit Mars. Pengorbit Cina juga akan menyelidiki atmosfer Mars.
Dan dalam tiga bulan, pesawat itu dijadwalkan akan mendaratkan rover penjelajah pertamanya di planet tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf