Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran di daerah untuk memprioritaskan pencegahan dini agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hal ini dikatakan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Peserta Rakornas Pengendalian Karhutla di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2/2021).
"Prioritaskan upaya pencegahan. Pencegahan harus diprioritaskan, jangan terlambat," ujar Jokowi.
Jokowi mencontohkan terjadi kebakaran hutan yang besar di sebuah negara. Bahkan sebuah kota juga ikut terbakar .
"Saya kira saudara-saudara tahu semua sampai ada kota yang ikut terbakar. Hal-hal seperti ini betul-betul harus kita jadikan pelajaran," ucap dia.
Karena itu, kata Jokowi pencegahan dini sangat diperlukan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.
"Sekali lagi prioritaskan pencegahan, jangan terlambat. Karena kalau sudah terlambat kita guyur dengan water bombing sebanyak apapun, pengalaman kita sudah telanjur sulit, api boleh keluar kecil tapi segera dipadamkan, sekali lagi pencegahan diprioritaskan," tutur Jokowi.
Tak hanya itu, mantan Wali Kota Solo itu juga menekankan pentingnya manajemen lapangan yang harus terkonsolidasi dan terkoordinasi. Artinya kata Jokowi, ketika di desa ada api kecil, langsung diberitahukan, sehingga segera bisa tertangani.
"Kalau sudah terlanjur besar baru ketahuan, sulit memadamkan. Semua harus digerakkan untuk melakukan deteksi dini," kata dia.
Baca Juga: Sutarmidji Klaim Kantongi 57 Nama Pemilik Lahan Terbakar di Kalbar
Kemudian kata Jokowi, memonitoring di area-area yang rawan hotspot juga penting dilakukan.
"Saya pikir sudah tahu semua, sudah ngerti semuanya di mana yang rawan, di mana sih diwaspadai dan update kondisi lapangan setiap hari. Sehingga kondisi di lapangan terpantau harian, kondisi di lapangan terpantau setiap hari," kata Jokowi.
Selain itu kata Jokowi perlunya memanfaatkan teknologi untuk monitoring dan pengawasan dengan sistem dashboard.
"Hati-hati begitu kebakaran meluas itu kerugian tidak hanya juta atau miliar, saya pastikan larinya pasti ke angka triliun, hati-hati. Belum kerusakaan ekologi dan ekosisitem kita," ucap dia.
Kepala Negara juga meminta monitoring dan pengawasan hingga tingkat bawah. Menurutnya aplikasi teknologi yang dimiliki Polda Riau sangat bagus terkait Karhutla.
"Saya melihat di Riau bagus, Polda punya aplikasi teknologi untuk ngecek sampai bawah. Hal-hal seperti itu yang harus dilakukan," tutur Jokowi.
Berita Terkait
-
Polisi Gencar Pasang Plang Peringatan di Hutan Riau: Karhutla Musuh Bersama!
-
Upaya Pemadaman Karhutla di Ogan Ilir
-
Strategi Pemerintah Atasi Biang Kerok Kebakaran Hutan
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
AI Saja Tidak Cukup: Peneliti IPB Tekankan Kolaborasi Lapangan untuk Cegah Karhutla
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka