Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang, Medan, Jhoni Allen Marbun mempertanyakan soal iuran per bulan kader Demokrat yang dianggap tak jelas. Pasalnya, dia mengklaim tidak ada kejelasan terkait laporan iuran kader selama Agus Harimurti Yudhoyono menjadi ketua umum Partai Demokrat.
"Bayangkan iuran semua kader dari Sabang sampai Merauke diambil ke DPP, walaupun diakui (SBY) untuk beli kantor, termasuk dari mahar-mahar Pilkada, tapi tak ada laporan pertanggungjawaban AHY selaku Ketua Umum kemarin,” kata Jhoni Allen Marbun dalam tayangan di Metro TV seperti dikutip dari Hops.id--media jaringan Suara.com, Minggu (14/3/2021).
“Tak ada juga laporan keuangan Demokrat secara bulanan. Karena apa, karena kewenangan satu-satunya ada di AHY, yang kedua ada di SBY," lanjutnya.
Dia lantas menyinggung manuver dari kubu AHY-SBY yang kini seolah mempersoalkan pihaknya bagi-bagi uang saat gelaran KLB kemarin. Kata Jhoni Allen, memberi uang jauh lebih baik dan bermartabat daripada mengambil dan merampas uang iuran para kader.
Sejauh ini, Jhoni Allen memang mengakui jika kubu AHY dan SBY memang jago melakukan pencitraan. Maka itu, dirinya kemudian dituduh untuk menjual partai berdasarkan kepentingan uang.
“Memberi lebih bagus daripada merampas, kalau mereka merampas hak-hak dari kader-kader,” katanya.
Kubu AHY soal Iuran Kader Demokrat
Di pihak lain, tudingan Jhoni Allen soal iuran kader Demokrat ini lantas ditanggapi langsung oleh Didik Mukrianto, Ketua DPP Demokrat Kubu AHY.
Menurut dia, apa yang dituduhkan Jhoni Allen sangat berlebihan dan mengada-ada. Sebab persepsi itu tidak benar.
Baca Juga: BW Bela Demokat Kubu AHY, PDIP: Kerjanya di TGUPP Anies Jauh dari Harapan
Dia mengakui jika iuran kader memang merupakan salah satu sumber pendanaan partai. Akan tetapi semuanya jelas, dan telah diaudit oleh akuntan publik.
“Tentu kita menyadari bahwa di UU Parpol disebutkan bahwa iuran anggota menjadi salah satu sumber dana partai, termasuk usaha-usaha yang sah dan tidak melanggar hukum. Bahkan lebih jauh dari itu, keuangan dan pengelolaan dana Partai Demokrat sudah diaudit oleh akuntan publik dan hingga saat ini dinyatakan bahwa pengelolaan tersebut tidak ada penyimpangan apapun.”
Menanggapi pernyataan Didik, Jhoni Allen lantas bersuara. Kata dia, seharusnya berkaitan dengan keuangan tidak berpendekatan hanya dari audit semata.
Sebab, selama ini, laporan pertanggungjawaban baik iuran kader Demokrat, sampai pada mahar pilkada tak pernah jelas dan dilaporkan oleh AHY.
Padahal, di dalam AD ART, bahwa salah satu syarat melakukan kongres, yakni turut melaporkan laporan keuangan.
“Bukan audit, kalau itu dari luar. Sementara LPJ itu supaya didengar anggota, karena kedaulatan partai itu ada di tangan anggota, bukan di tangan audit,” katanya.
Berita Terkait
-
Baru Sebulan Menjabat, Purbaya Jadi Menteri Paling Bersinar di Kabinet Prabowo-Gibran
-
Misteri Rombongan 'Tot Tot Wuk Wuk' Salip Mobil Sri Sultan HB X, Stafsus AHY Angkat Bicara
-
Heboh Video Tak Bersalaman, Demokrat Bagikan Foto SBY dan Kapolri Ngobrol, Gibran Ikut Nimbrung?
-
SBY Cuekin Kapolri di HUT TNI? Demokrat Ungkap Fakta di Balik Video Viral yang Menghebohkan
-
Demokrat Klarifikasi Video SBY Tak Salami Kapolri di HUT TNI: Sudah Lama Bercengkerama di...
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran
-
Perpres Sudah Disiapkan, Pakar Ingatkan Peluang Besar dan Risiko PLTN di Indonesia
-
Ruang Genset di RS Hermina Bekasi Terbakar Akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar!
-
Ditantang Lapor Kasus Korupsi Kereta Whoosh, Mahfud MD Sentil Balik KPK: Agak Aneh Ini