Suara.com - Satu dari delapan video pada situs-situs porno populer di Inggris mencantumkan judul yang merinci berbagai aksi kekerasan seksual guna menarik penonton, menurut sebuah kajian.
Kajian yang dimuat British Journal of Criminology tersebut menganalisa judul dan deskripsi 131.738 video pada halaman pertama situs Pornhub, Xvideos, dan Xhamster.
Salah satu peneliti menyebut deskripsi mengenai pemerkosaan, pelecehan fisik, dan hubungan seks sedarah atau inses sedemikian lazim pada situs-situs porno itu sehingga dirinya "terkejut".
Ketiga laman itu menentang hasil studi tersebut, dan mereka mengklaim telah menghapus konten ilegal.
- 'Kami punya koleksi film porno Anda': Kebangkitan Extortionware, modus baru kejahatan siber
- Omegle: Anak-anak yang 'memeragakan aksi seksual' di situs obrolan video
- 'Film porno' dibuat di hutan keramat, sang produser diciduk polisi
Dalam melakoni kajian, para peneliti mengambil tangkapan layar laman utama ketiga situs porno terpopuler itu setiap jam selama periode enam bulan antara 2017 dan 2018.
Para peneliti juga menemukan judul dan deskripsi video—tapi bukan konten video-video itu sendiri—melalui berbagai kata kunci yang sejalan dengan definisi kekerasan seksual versi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Peneliti-peneliti itu kemudian mengesampingkan video-video kategori BDSM (bondage, domination, and sado-masochism atau perbudakan, dominasi, dan sado-masokisme) yang dibuat secara suka sama suka.
Penonton baru
Kajian ini melaporkan:
- Lebih dari 8.000 judul merujuk pada agresi fisik atau tindakan seksual dengan pemaksaan
- Sebanyak 2.966 judul mendeskripsikan pelecehan seksual berbasis foto atau video, seperti 'kamera tersembunyi' atau 'mengintip dalam rok'.
- Sebanyak 5.785 judul mendeskripsikan tindakan seksual antara anggota keluarga—materi 'kekerasan seksual' paling umum yang diidentifikasi laporan ini.
Lebih lanjut, menurut kajian itu, kata-kata kunci paling umum mencakup "pemaksaan", "menggerayangi", dan "menganiaya".
Baca Juga: Setiap 40 Menit 1 Perempuan Dewasa Indonesia Jadi Korban Kekerasan Seksual
Adapun kata "remaja" paling sering muncul dalam keseluruhan data, berjumlah 7,7% dari semua video.
Angka ini naik menjadi 8,5% dalam video yang diidentifikasi menampilkan aksi kekerasan seksual.
Pornhub, XHamster, dan XVideos dipilih sebagai obyek penelitian karena ketiganya adalah situs-situs porno paling banyak dikunjungi di Inggris.
Konten dalam ketiga situs itu dapat dilihat pengunjung pertama, dan dapat disaksikan tanpa atau sedikit proses verifikasi usia, sebut kajian tersebut.
Syarat dan ketentuan
Dalam syarat dan ketentuan ketiga situs itu, Pornhub dan XVideos melarang konten yang "menampilkan" pelecehan seksual anak, pemerkosaan, inses, dan tindakan pemaksaan seksual.
Dan XHamster melarang konten yang "tidak sesuai dengan hukum, mengancam, menyiksa, mengganggu" atau "membenci".
Pemilik Pornub, MIndgeek, baru-baru ini menghapus jutaan video unggahan para pengguna yang belum diverifikasi setelah muncul sejumlah klaim bahwa situs tersebut menampung konten-konten ilegal.
Akan tetapi, Mindgeek membela video-video yang masih dipertontonkan situs itu.
"Orang-orang dewasa yang bertindak atas persetujuannya sendiri, berhak atas preferensi seksual mereka, selama itu sah secara hukum dan konsensual, dan semua minat itu memenuhi kriteria-kriteria, disambut di Pornhub," kata seorang juru bicara.
Dua situs lainnya tidak menanggapi permintaan BBC untuk berkomentar.
Pekan lalu, Pornhub merilis laporan transparansinya yang pertama, dengan menyebut bahwa pihaknya telah menghapus 653.465 video karena melanggar aturan.
"Ingat, minat seksual yang terlihat merendahkan martabat atau memalukan tidak sama dengan tindakan ilegal, menyiksa, dan non-konsensual," tambah laporan itu.
"Apa yang terjadi antara orang-orang dewasa yang suka sama suka adalah konsensual. Non-konsensual harus dibedakan dari persetujuan untuk melepaskan kendali."
Akan tetapi, Clare McGlynn QC, selaku profesor hukum di Durham yang juga melakukan studi ini, mengatakan: "Mengejutkan bahwa materi ini yang dipilih perusahaan situs porno untuk ditampilkan kepada pengguna pertama."
'Tampak meyakinkan'
Fiona Vera-Gray, pembuat riset hukum dan peneliti dalam studi ini, menyebut konten kekerasan seksual ditampilkan dengan "mengerotiskan non-konsensual" dan mengaburkan "batasan antara kepuasan seksual dan kekerasan seksual".
Penulisan judul dan deskripsi dalam video porno dioptimalkan "guna menarik penonton", kata Charlotte Rose, mantan pekerja seks selama lebih dari 20 tahun.
Ditambahkannya, mayoritas konten porno di Inggris "etis dan konsensual" namun video-video pada situs-situs porno terkenal tidak selalu transparan.
"Bagi rata-rata penonton, sulit membedakan mana yang asli dan mana yang fantasi," jelas Rose.
"Pelakon video porno bisa membuat sesuatu tampak meyakinkan, mereka bisa memperlihatkan sesuatu yang keji namun sebenarnya, para aktornya menikmati karena itu minat mereka."
Rose menegaskan, video porno yang ekstrem dan tidak diatur "bisa menciptakan jembatan menuju tindakan-tindakan keji lainnya". Dia menilai penonton harus dibuat "sepenuhnya paham" mengenai video porno yang "etis, konsensual, dan fantasi, bukan kehidupan nyata".
Berita Terkait
-
Mantan Kapolres Ngada Fajar Widyadharma Hadapi Vonis, DPR Desak Hukuman Maksimal
-
Koalisi Sipil Desak Menag Minta Maaf Soal Pernyataan Kekerasan Seksual di Ponpes Terlalu Dibesarkan
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
Sebut Aparat Tak Paham, Kontras: Penerapan Undang-Undang TPKS Masih Banyak Banget Catatannya
-
Miris! Anak 10 Tahun di Samarinda Jadi Korban Eksploitasi Seksual: Ibu dan Ayah Tiri Terlibat
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Tiba di KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Bungkam Soal OTT Terkait Jual Beli Jabatan
-
Prabowo Siap Beri 1,4 Juta Hektare Hutan ke Masyarakat Adat, Menhut Raja Juli Ungkap Alasannya!
-
Rezim Bredel Media, Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Berbahaya Bagi Demokrasi dan Kebebasan Pers!
-
OTT Bupati Ponorogo, PDIP Hormati Proses Hukum KPK, Bakal Ambil Keputusan Jika Sudah Tersangka
-
Indonesia Tegaskan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis
-
KPK Ngaku Amankan 13 Orang dalam OTT DI Jatim, Termasuk Bupati Ponorogo
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan