Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran merupakan kelompok yang rentan dieksploitasi. Apalagi oknum penyalur TKI ilegal masih saja ada, khususnya di ibu kota.
Karena itu, ia menggandeng Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk mencegah merebaknya penyaluran TKI Ilegal. Pihaknya harus memahami secara rinci terkait proses perekrutan, hingga patihan pekerja migran agar tidak dimanfaatkan oleh sejumlah oknum.
"Kita ingin memastikan bahwa tidak ada lagi aparat, oknum-oknum yang sebelumnya bekerja melindungi pekerja yang ilegal, dan sudah dikerjasamakan dengan aparat lainnya. Mudah-mudahan kita bersama-sama bisa mengurangi lagi potensi adanya masalah-masalah TKI," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/4/2021).
Kerja sama kedua pihak ini terjalin dalam rapat sosialisasi undang-undang 18 tahun 2017 tentang Imigran bersama Pemprov DKI Jakarta yang digelar di Balai Kota DKI hari ini.
Riza menilai undang-undang 18 tahun 2017 tentang perlindungan Migran dianggap penting karena perubahan undang-undang 39 tahun 2004.
"Sebagaimana tadi disampaikan dalam dialog, memang proses rekrutmen, pembekalan kompetisi itu modal utama agar kemudian di luar negeri tidak menimbulkan masalah," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyebutkan pihaknya ingin mengubah cara pandang orang lain terhadap pekerja TKI. Ia menyebut banyak masyarakat yang menganggap TKI sebagai pekerjaan yang buru dan menjadi sumber masalah
Padahal TKI merupakan penyumbang devisa terbesar kedua.
"TKI itu penyumbang terbesar ke II devisa Rp 159,6 triliun. Itu sumbangan terbesar kedua setelah sektor migas," tutur Benny.
Baca Juga: Selesai Masa Hukuman, Ratusan TKI Asal Malaysia Pulang ke Indonesia
Oleh karena itu, penting baginya diadakan pendidikan dan pelatihan kepada pemerintah daerah dan peran desa atau kelurahan dalam penyebaran informasi tentang peluang tenaga kerja sangat penting untuk mencegah kejahatan ilegal terhadap pekerja imigran.
"Yang paling penting adalah sinergi dan kolaborasi Pusat dan Daerah untuk dilakukan bersama sama karena kompleknya masalah yang dihadapi pekerja Migran Indonesia," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
Terkini
-
Sebut Lonjakan Korban Keracunan MBG Capai 8.649 Anak, JPPI Minta Program Dihentikan
-
KAJ, KLJ, KPDJ Cair Lagi! 200 Ribu Warga Jakarta Dapat Top-Up Rp 300 Ribu
-
Dokumen Negara Saling Tabrak! Dr. Tifa Beberkan Kejanggalan Fatal Ijazah Gibran, Ini Buktinya
-
Heran Pembangunan LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai Belum Juga Rampung, PSI: Bikin Macet
-
Geger! Narkoba Disulap Jadi Cairan Vape, Jaringan Om Bos Terbongkar Dramatis di Jakarta
-
Dari Koki Terlatih hingga Pasang CCTV, Ini Permintaan Prabowo Usai Dengar Laporan KLB dari BGN
-
Rekam Jejak Kombes Budi Hermanto, Ditunjuk Kapolri Jadi Kabid Humas Polda Metro Jaya Baru!
-
Instruksi Keras Prabowo dari Kertanegara Buntut MBG Jadi Petaka
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?