Suara.com - Polisi Plaosan sedang menyelidiki kasus keracunan massal usai buka puasa bersama di Masjid An-Annur, Dukuh Tawing, Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Selasa (27/4/2021), lalu.
Satu per satu warga dalam dua hari mengalami keracunan makanan usai menyantap nasi bungkus.
Menurut data Beritajatim yang didapat dari keterangan Kapolsek Plaosan Ajun Komisaris Polisi M. Munir, semula jumlah korban sebanyak 27 orang, tetapi sehari kemudian bertambah menjadi 47 orang.
Korban keracunan makanan mendapatkan perawatan di Puskemas Plaosan, Klinik Muhammadiyah Pacalan, dan Puskesmas Poncol.
“Korban tersebar, namun sudah ditangani semaksimal mungkin oleh pihak puskesmas dan klinik,” kata Munir.
Setelah mendapatkan perawatan, sejumlah warga menjalani rawat jalan.
“Kebanyakan memang rawat inap untuk di infus, tetapi ada beberapa yang sudah pulang untuk rawat jalan,” kata Munir.
Kasus tersebut sedang diselidiki polisi Plaosan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.
Di Bekasi, 70 santri juga keracunan usai bukber
Baca Juga: Polisi Ambil Sampel Makanan Santri yang Keracunan Massal di Bekasi
Kasus keracunan massal usai buka puasa bersama juga terjadi di Pondok Pesantren As-Shofiyani, Kampung Kedungwaringin, Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (27/4/2021).
Kapolsek Tambelang AKP Shodirin mengatakan, "Ada sekitar 70 santriwan dan santriwati bersama para ustadz diduga mengalami keracunan makanan," katanya dalam laporan Antara.
Ia menjelaskan kejadian berawal dari kegiatan buka bersama yang menjadi agenda rutin pondok pesantren setiap harinya. Menu makanan buka puasa didapatkan dari hasil sumbangan donatur.
Saat kejadian keracunan, ada sejumlah menu buka puasa yang dikirimkan donatur antara lain es campur, lontong sayur, serta kerupuk.
"Kemudian setelah diambil dan dimakan kurang lebih satu jam 7-an orang ini merasa pusing, mual-mual, dan muntah-muntah," katanya.
Mereka kemudian dibawa ke Klinik Mantri Rohiman yang berlokasi di Kecamatan Cabangbungin. Shodirin mengaku hingga kini 49 santri sudah sembuh dan dipulangkan sementara 21 orang lainnya masih dalam perawatan.
Polisi telah meminta keterangan saksi-saksi serta mengamankan barang bukti makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.
"Kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sampel makanan yang diduga jadi penyebab keracunan juga sudah dibawa untuk diperiksa," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Dari Meja Makan ke UGD: Begini Kronologi 9 Siswa di Cianjur Keracunan Massal Usai Santap Menu MBG
-
Program Makan Bergizi di Cianjur Jadi Petaka, 9 Siswa Keracunan Massal Diduga Akibat Melon Asam
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
-
Bekasi Mencekam! Pasar Pondok Gede Ricuh, Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan
-
427 Siswa di Bengkulu Keracunan MBG, Pemprov Tambah Stok Obat-obatan
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
CEK FAKTA: Sri Mulyani Ajukan Pengunduran Diri 2 Kali Sebelum Direshuffle dari Menteri Keuangan
-
Misteri Angka 8 Prabowo: Reshuffle Senin Pon, Kode Keras Ekonomi Meroket 8 Persen?
-
4 Fakta dan Kontroversi Sri Mulyani Terdampak Reshuffle Prabowo
-
3 Fakta Skandal Pungli Paskibra Pejabat Kesbangpol, Uang Makan Dipotong Puluhan Juta?
-
Perintah Prabowo: Anggota DPR Gerindra Dilarang 'Flexing', Ahmad Dhani Usulkan RUU Anti-flexing
-
Pesan Prabowo untuk Anggota DPR Gerindra: Jaga Tutur Kata dan Gaya Hidup!
-
Jadwal Pemberkasan CPNS 2024 Bergeser, Kapan Seleksi CPNS 2025 Dibuka?
-
Kakek-kakek Ngaku Dibawa Bidadari, Ditemukan setelah Hilang di Kebun Karet Riau
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana