Suara.com - Pandemi COVID-19 berdampak pada kesehatan mental orang-orang di India. Beberapa ahli menilai krisis tersebut kemungkinan akan bertahan lebih lama dibanding penyebaran virus corona itu sendiri.
Ketakutan dan kecemasan terkait penyakit dan minimnya akses perawatan kesehatan telah menyebar ke seluruh pelosok India, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan mental di seluruh negeri.
"Dampak COVID-19 tidak hanya terlihat secara fisik, tetapi juga dikelilingi oleh rasa sakit, kematian, dan isolasi. Krisis ini berdampak besar pada kesehatan mental orang," kata NV Ashwini, pendiri lembaga amal Muktha Foundation yang berbasis di Bangalore, kepada DW.
Orang-orang lanjut usia yang menjadi kelompok paling berisiko terinfeksi corona merasakan kesehatan mental mereka memburuk secara signifikan dalam beberapa ulang terakhir.
"Telah terjadi peningkatan lebih dari 50% di antara warga lanjut usia dalam hal gangguan kesehatan mental," kata Agewell Foundation, organisasi non-pemerintah yang berbasis di India kepada DW.
Gangguan kesehatan mental mencakup "kecemasan, sulit tidur, mimpi buruk, depresi, lemah, dan lelah."
Organisasi tersebut telah berbincang dengan sekitar 5.000 orang lanjut usia di India pada April lalu. Dari jumlah itu, sekitar 63% melaporkan mengalami gejala depresi, sebagian disebabkan karena kesepian dan isolasi sosial.
"Orang tua yang didiagnosis dengan kondisi kejiwaan yang sudah ada sebelumnya, seperti depresi, skizofrenia, gangguan obsesif-kompulsif, dan demensia telah menunjukkan gejala penyakit paru obstruksi kronik yang memburuk," kata pendiri Agewell Foundation, Himanshu Rath, kepada DW.
Anak muda mengalami krisis serupa Bukan hanya orang tua yang menderita, kaum muda juga mengalami gangguan kesehatan mental yang sama.
Baca Juga: Kapten Kapal asal India yang Positif Covid-19 Dirawat di Pekanbaru
"Dampak jangka panjang pandemi akan sangat parah dan membutuhkan waktu lama untuk memperbaikinya. Proporsi pekerja muda yang terkena krisis tampaknya bahkan lebih tinggi," kata Mahesh Vyas, CEO Pusat Pemantauan Ekonomi India, kepada DW.
Penanganan gangguan mental di India Kota industri Jamshedpur di negara bagian Jharkhand timur melaporkan jumlah kasus bunuh diri yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 100 kasus dalam empat bulan terakhir.
Pejabat kesehatan mengaitkan insiden ini dengan kecemasan dan depresi terkait dengan pandemi virus corona yang sedang berlangsung.
"Panggilan telepon telah meningkat tiga atau empat kali lebih banyak dalam tiga bulan terakhir. Saat ini, orang-orang mati rasa karena merasa kehilangan dan tidak berdaya. Beberapa mengalami kesedihan kolektif," kata Nelson Vinod Moses dari Suicide Prevention India Foundation.
Ahli kesehatan mental lainnya setuju. Mereka memperingatkan dampak dari pandemi COVID-19 akan menjadi tempat berkembang biak yang sempurna untuk stres kronis, kecemasan, depresi, ketergantungan alkohol, dan melukai diri sendiri.
"Pertanyaan besarnya adalah apakah sistem perawatan kesehatan India tetap siap untuk mengatasi konsekuensi mental dari penyakit tersebut," kata Moses.
Berita Terkait
-
Bukan Sekadar Suka Bersih, Kenali Gejala dan 5 Tipe OCD Menurut Psikolog
-
Gangguan Kesehatan Mental Bisa Terjadi Pada Siapa Saja, Ini Pentingnya Dukungan Psikologis Bagi Penderita
-
4 Alasan Gen Z Rentan Terkena Gangguan Kesehatan Mental
-
Polda Metro Tangkap Warga India Terkait Kasus Penggelapan Modus Investasi Trading Forex Emas
-
Istilah Erotomania Jadi Perbincangan, Ini Gejala dan Orang-Orang yang Berisiko Mengalaminya
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
DPR Ketok Palu KUHAP Baru: Penjara Tak Lagi 'Suka-suka', Pemeriksaan Wajib Direkam Kamera
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat
-
Lulusan SMK Tahun Berapa Pun Bisa Ikut Program Kerja ke Luar Negeri, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Terkuak Dalam Rekonstruksi: Tiga TNI Terlibat Kasus Penculikan Kacab Bank, Siapa Saja?
-
Dari Tanah Merah Menjadi Kampung Tanah Harapan, Pramono Janjikan Pembangunan Total dan Banjir Bansos
-
Prabowo Mau Manfaatkan Uang Sitaan Koruptor, Ini Pos-pos yang Bakal Kecipratan
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Sidang Perdana Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi Digelar Hari Ini