Suara.com - Para penumpang pesawat maskapai Ryanair menceritakan apa yang ada di dalam benak mereka ketika pesawat yang mereka tumpangi tiba-tiba berubah arah tanpa ada penjelasan.
Pesawat dengan nomor penerbangan FR4978 tersebut berangkat dari Yunani dan semestinya mendarat di Vilnius, Lithuania.
Namun, saat sedang mengudara, pesawat penumpang itu tiba-tiba diapit pesawat jet tempur.
Pilot Ryanair kemudian mengumumkan perubahan arah secara darurat, tapi tidak menjelaskannya secara rinci.
Belakangan para penumpang mengetahui bahwa pesawat tersebut dipaksa mengubah arah dan mendarat di ibu kota Belarusia, Minsk, pada hari Minggu (23/05).
Di sana, aparat setempat langsung menangkap salah satu penumpang, seorang jurnalis bernama Roman Protasevich (26 tahun).
Baca juga:
- Siasati prokes Covid, pasangan pengantin India gelar pesta pernikahan di pesawat
- Jurnalis Muslim di India dipenjara dan 'disiksa' polisi karena mencoba melaporkan kasus pemerkosaan
- Puing-puing roket China 'jatuh di Samudra Hindia', NASA sebut China 'tak penuhi tanggung jawab'
Pesawat tiba-tiba menukik
"Kami semua yang berada di pesawat, panik, karena kami mengira pesawat ini bakal jatuh," kata warga Lithuania penumpang Ryanair, Raselle Grigoryeva, kepada ABC News.
"Pesawat tiba-tiba menukik, ketinggian berubah secara sangat drastis. Kasar sekali. Saya tak pernah merasakan hal seperti ini di dalam pesawat. Semua orang terkejut," katanya.
Baca Juga: Sang Pilot Hilang Kesadaran, Pesawat Kargo Jepang Mendarat Darurat
Sebelum sempat mencapai perbatasan Lithuania, pesawat tersebut lantas berbelok ke timur ke arah Minsk.
Belarusia sempat menyebut ada ancaman bom sehingga arah pesawat harus diubah, tapi klaim tersebut ternyata palsu.
Jurnalis Protasevich 'takut' dan 'gemetar'
Penumpang lainnya, yang menyebut dirinya bernama Mantas, memaparkan kepada kantor berita Reutersbahwa pada saat pilot mengumumkan pesawat berbelok ke Minsk, Protasevich berdiri dan membuka kabin di atas kepala dan mengambil kopernya.
"[Dia] mengambil koper, dan berusaha untuk memisahkan barang bawaannya, seperti komputer yang ia titipkan kepada pacarnya," kata Mantas.
"Menurut saya, ia telah melakukan kesalahan. Saat itu ada banyak orang untuk menitipkan barang bawaannya, termasuk kepada saya, dan bukan kepada pacarnya, yang saya pikir juga ikut ditangkap."
Mantas menambahkan, bahwa ia menyaksikan petugas keamanan di Bandara Minsk menggunakan anjing pelacak untuk mencari koper milik Protasevich.
Sementara itu, satu penumpang lainnya yang enggan disebut namanya, mengatakan para petugas menggunakan kekuatan fisik saat menangkap jurnalis Protasevich, yang tampak "sangat ketakutan".
Penumpang itu menambahkan, "Saya melihat langsung ke arah matanya, dia tampak sangat sedih."
Penumpang bernama Edvinas Dimsa, 37 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa sangat jelas sekali saat itu Protasevich "sangat ketakutan".
"Kalau saja ada jendela yang terbuka, ia mungkin akan melompat keluar."
Penumpang lainnya mengatakan kepada media di Lithuania, bahwa walau Protasevich relatif tenang, dia tampak gemetar ketika meninggalkan pesawat sembari dikawal petugas keamanan "sepanjang waktu"
"Kami bertanya kepadanya, apa yang terjadi... dia menjawab: 'hukuman mati sudah menunggu saya di sini'."
Saksi lainnya menggambarkan bagaimana Protasevich segera menunjukkan dirinya kepada petugas, yang kemudian tampak menyita paspornya.
Penumpang berada di Minsk berjam-jam tanpa informasi
Penumpang yang tersisa ditahan di bandara Minsk selama berjam-jam karena koper dan dokumen mereka diperiksa.
"Kami berada di sana selama delapan jam. Kami tak mendapat informasi apa pun mengenai apa yang telah terjadi, kami hanya mengetahuinya melalui internet," kata seorang penumpang kepada Reuters.
Pesawat Ryanair dengan nomor penerbangan FR4978 kemudian terbang lagi dan mendarat di Vilnius sekitar pukul 21:30 waktu setempat.
Protasevich adalah mantan editor Nexta, sebuah media yang beroperasi dengan saluran Telegram.
Dia meninggalkan Belarusia pada 2019 dan hidup dalam pengasingan di Lithuania. Dari sana, dia meliput pemilu presiden Belarusia pada 2020. Setelah itu dia dituduh melakukan terorisme dan memprovokasi kerusuhan.
Seusai kejadian penangkapan Protasevich, Uni Eropa memutuskan untuk melarang pesawat-pesawat maskapai Belarusia mengudara di wilayah Eropa.
Ke-27 negara anggota juga menginstruksikan seluruh maskapai asal Uni Eropa tidak mengudara di wilayah Belarusia. Rangkaian sanksi ekonomi terhadap Belarusia akan menyusul.
Berita Terkait
-
Ancaman Bom Di Sekolah, Cerita Anak Ke Mamanya: 450 Juta? Dikit Banget Bun!
-
Pastikan Jakarta Aman! Polisi Ungkap Identitas Pelaku Teror Bom di Tiga Sekolah Internasional
-
Sekolah Elite Mentari Bintaro Diancam Bom, 6 Mobil Gegana Langsung Aktif
-
Jadi Tersangka, Penumpang Lion Air Teriak Bawa Bom Terancam 8 Tahun Penjara
-
Ancaman Bom di Lion Air: Pria 41 Tahun Resmi Jadi Tersangka, Terancam Pidana Berat
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pramono Anung soal WFA Akhir Tahun: Pelayanan Publik Tetap Jalan, Petugas Frontline Wajib Masuk
-
Tak Cuma Halau Banjir Rob, Pramono Anung Mau Sulap Tanggul Ancol Jadi Spot Wisata Baru
-
SPPG Dorong Efisiensi Produksi Massal dan Perkuat Ekonomi Pangan Lokal
-
Polda Metro Jaya Ungkap Jaringan Uang Palsu USD dan SGD, Ribuan Lembar Disita
-
Pemerintah Bangun SPPG sebagai Dapur Modern untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis
-
BPOM Ingatkan Risiko Pangan Bermasalah, Ini Tips Aman Memilih Hampers Natal
-
BPOM Ungkap Peredaran Pangan Ilegal dan Kedaluwarsa Jelang Nataru, Nilainya Capai Rp 42 Miliar
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang