News / Metropolitan
Sabtu, 29 Mei 2021 | 06:11 WIB
Ilustrasi motor. (Unsplash/Daniele Fantin)

Namun saat di perjalanan, tepatnya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, hujan turun, hingga membuat keduanya harus berteduh.

Saat hendak melanjutkan perjalanan kembali, pelaku meminta agar dia yang mengendarai sepeda motor.

“Pas mau lanjut lagi dia minta bawa motor, sudah Pak Ihsan saya yang bawa motor, kata dia gitu. Saya tidak curiga, sambil dia menyerahkan STNK. Saya terima, langsung masukan ke dalam tas,” ujar Ihsan.

Keduanya pun melanjutkan perjalanan menuju Gondangdia. Setelahnya mereka tiba di tujuan. Pelaku memarkirkan sepeda motor korban di dekat kantor stasiun televisi yang dijanjikan.

Ketika itu, kunci sepeda motor korban masih berada di tangan pelaku.

Kemudian pelaku mengajak korban untuk masuk ke kawasan perkantoran stasiun televisi itu. Sesampainya di sana, pelaku masuk ke sebuah gedung, namun korban diminta menunggu di sebuah taman.

“Ada tempat duduk di taman, saya diminta tunggu di situ. Pak Ihsan tunggu saya disitu saja, kata dia. Setelahnya dia masuk ke gedung, kata dia mau ketemu bosnya. Saya tidak curiga di situ, saya memang gampang percayaan sama orang,” kata Ihsan.

Setelah beberapa lama menunggu, Ihsan ingin mengambil sesuatu di sepeda motornya, tanpa menyadari kuncinya masih berada di tangan pelaku.

Tiba di lokasi parkir, Ihsan pun tidak melihat keberadaan sepeda motornya.

Baca Juga: Pengin Dapat Duit dari Balik Sel, Napi Bajak Akun FB Bupati untuk Penipuan

“Pas saya tanya ke tukang parkir, motor saya ke mana, kata tukang parkir, temannya sudah ke sana, sudah pergi ke kiri. Wah saya berarti ketipu kalau begitu. Lemas dah tuh saya,” ujarnya.

Mengetahui sepeda motornya dibawa kabur, Ihsan sempat menunggu di tempat parkir berharap pelaku datang kembali.

“Tapi saya masih menunggu itu, berharap dia kembali, dia pergi ke mana gitu, sampai jam lima. Adalah sejam saya nunggu di situ, tapi dia nggak balik-balik,” katanya pasrah.

Atas peristiwa itu, Ihsan pun melaporkan penipuan yang dialaminya ke Polsek Menteng, Jakarta Pusat.

Namun menurut pengakuannya, laporan belum bisa diproses, karena ada sejumlah surat-surat motornya yang kurang. Karenanya dia diminta untuk melengkapi.

“Jadi saya diminta untuk kembali datang lagi bawa surat-surat dari motor yang hilang,” tutupnya.

Load More