Suara.com - Beredar pesan berantai yang menyebutkan jika masyarakat akan dibunuh oleh vaksin dari China. Berita ini dibagikan bersama tangkapan layar dari video sebuah media berita.
Berita itu disebarkan melalui pesan berantai WhatsApp sampai ke Facebook. Narasi vaksin dari China akan membunuh rakyat ini mulai beredar di bulan Mei 2021.
Adapun narasi yang dibagikan dalam pesan berantai itu sebagai berikut:
“hati2,,, rakyat akan dibunuh vaksin Cina,,,!”
Lantas benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- Jaringan media Suara.com, berita rakyat yang akan dibunuh dengan vaksin dari China adalah salah.
Pesan berantai yang beredar itu merupakan pelintiran daur ulang yang sudah diklarifikasi pada bulan Januari dan Maret lalu.
Faktanya, konteks video yang benar adalah tentang respon imun ADE (Antibody-dependent Enhancement). Berdasarkan hasil penelitian, hingga saat ini tidak ditemukan respon imun ADE karena penyakit virus corona pada manusia tidak memiliki atribut klinis, epidemiologis, biologis, atau patologis dari penyakit ADE.
Baca Juga: Perkembangan Penyebab Kematian Diego Maradona, Pemeriksaan Tim Medis Ditunda
Video yang membahas respon imun ADE itu kemudian ditambahkan dengan narasi atau klaim yang menyesatkan. Akibatnya, timbil premis atau kesimpulan yang keliru.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, pesan berantai mengenai rakyat akan dibunuh dengan vaksin dari China adalah informasi yang salah.
Konten itu masuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Berita Terkait
-
Perkembangan Penyebab Kematian Diego Maradona, Pemeriksaan Tim Medis Ditunda
-
Vaksin Sinovac Disebut 97 Persen Cegah Kematian akibat Covid-19 di Uruguay
-
Polisi Buru Otak Pelaku Pembunuhan Guru SD di Toba
-
Masih Muda, Pelaku Pembunuhan Guru SD di Toba Ternyata Residivis
-
CEK FAKTA: Viral Informasi Menteri Pertahanan Israel Mengundurkan Diri, Benarkah?
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!
-
Polisi Ringkus Dua Pelaku Curanmor yang Tembak Mati Hansip di Cakung
-
KPK Tahan 5 Pengusaha yang Diduga Suap Eks Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Nama-namanya