Suara.com - Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (31/5/2021). Dalam raker tersebut, Bahlil menjelaskan perbedaan perubahan BKPM menjadi Kementerian Investasi.
Bahlil memaparkan, saat bernama BKPM, pihaknya hanya memiliki dua fungsi yaitu koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, dan eksekusi perizinan investasi.
Namun setelah berubah menjadi Kementerian, lanjutnya, Bahlil memiliki satu tugas lagi yaitu membuat regulasi.
"Selama ini kami enggak bisa buat regulasi.Jadi kalau ada persoalan harmoninasi kita enggak bisa buat. Sekarang sudah bisa buat," ujar Bahlil.
Mantan Ketua Hipmi ini meneruskan, dengan berubah menjadi Kementerian koordinasi perizinan dengan kementerian lain menjadi mudah.
Sebab, jelasnya, Bahlil bisa mengeluarkan aturan agar bisa mempermudah koordinasi dengan Kementerian lain.
"Jadi kami ini kiri kanan oke pimpinan, regulasi iya, kita koordinasinakan, eskekusi juga. Selama ini koordinasi terus sampai kapanpun selama enggak ada perubahan regulasinya. Kalau sekarang koordinasi, eksekusi, dan regulasi," ucap Bahlil.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik dua menteri baru dan satu Kepala Lembaga di dalam Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara.
Mereka yang dilantik adalah Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dikbud-Ristek) dan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi.
Baca Juga: Ribuan TKA China Masuk, Menteri Investasi Bahlil: Investasi China Juga Banyak
Pelantikan menteri baru tersebut berdasarkan Keputusan Presiden nomor 72P / 2021 tentang pembentukan dan pengubahan kementerian dan beberapa menteri negara Kabinet Indonesia Maju dalam sisa masa jabatan periode 2019-2024.
Berita Terkait
-
Ribuan TKA China Masuk, Menteri Investasi Bahlil: Investasi China Juga Banyak
-
Kementerian Investasi Tunda Peluncuran Sistem OSS-RBA
-
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Ternyata Dulunya Sopir Angkot
-
Mantan Kondektur dan Sopir Angkot Diangkat Jokowi Jadi Menteri Investasi
-
Sah! Bahlil Dilantik jadi Menteri Investasi, Nadiem Jabat Mendikbud Ristek
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Udang Beku Radioaktif di Cikande: Zulhas Klaim Tak Ganggu Ekspor Nasional
-
Sebelum 'Adu Geber' di Sirkuit Mandalika, Marc Marquez Merapat ke Istana
-
Bukan Sekadar Sitaan Biasa: Alasan KPK 'Selamatkan' Mercy Warisan BJ Habibie
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Disentil Buruh karena Lambat, DPR Janji Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Secara Terbuka
-
Pimpinan DPR RI Terima Draf RUU Ketenagakerjaan dari Koalisi Serikat Buruh
-
Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Mau Industri Kita Mati
-
Gibran Belajar Makan Empek-empek, Dokter Tifa Meledek: Pejabat Jadi Babu dan Babysitter ABK?
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK