Suara.com - Seorang mafia bernama Giovanni Brusca bebas dari penjara setelah mendekam selama seperempat abad dalam jeruji besi. Ia langsung jadi sorotan karena disebut sebagai salah satu mafia terkejam di Italia.
Menyadur 9News Rabu (02/06) Brusca dipenjara tahun 1992 karena membunuh hakim anti-mafia Sisilia, Giovanni Falcone dengan bom mobil dan melarutkan tubuh anak laki-laki dengan larutan asam.
Selain hakim Falcone, bom mobil tersebut juga membunuh nyawa istri Falcone dan tiga polisi pengawal. Belakangan, ia mengakui telah terlibat setidaknya dalam 100 pembunuhan.
Salah kasus yang paling diingat dan karena kekejamannya adalah pembunuhan anak laki-laki berusia 14 tahun, Giuseppe Di Matteo, putra seorang informan mafia.
Caranya membunuh Giuseppe sangat kejam, yaitu ditawan selama 2 tahun lalu dicekik dan tubuhnya dilarutkan dalam larutan asam. Hal ini membuat Brusca mendapat sebutan 'people-slayer'.
Pembebasan Brusca dari penjara Rebibbia Roma pada hari Senin menimbulkan keresahan di Italia. Surat kabar lokal La Republicca menjadikannya berita utama dengan judul "Brusca dibebaskan, bos paling kejam".
Tina Montinaro, istri polisi yang tewas dalam pembunuhan bom mobil tahun 1992, mengungkap kemarahannya dengan pembebasan Brusca.
"Negara menentang kami, 29 tahun kemudian kami masih tidak tahu kebenarannya dan orang yang menghancurkan keluarga saya bebas," katanya.
Pembebasan Brusca juga menimbulkan keresahan di kalangan politikus. Pemimpin Partai Liga, Matteo Salvini, menyebut Brusca tak pantas dibebaskan dri penjara.
Baca Juga: Raih Podium di MotoGP Italia, Johann Zarco Sesumbar Bisa Raih Gelar Juara Dunia
"Seseorang yang melarutkan anak dalam asam, yang membunuh Falcone, menurut saya adalah binatang buas dan tidak bisa keluar dari penjara," ungkapnya.
Pengadilan memberikan pembebasan bersyarat pada Brusca selama empat tahun. Di dalam penjara, ia menjadi pengkhianat dan mulai mengadukan anggota Cosa Nostra.
Ia memberi informasi tentang berbagai serangan bom Cosa Nostra pada 1980-an dan 1990-an dan bersaksi dalam persidangan tentang negosiasi antara pejabat Italia dan mafia untuk menghentikan serangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank