Suara.com - Anggota DPR RI Mardani Ali Sera mengomentari pernyataan Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah yang mengaitkan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dengan kontestasi politik 2024.
Mardani Ali Sera mengatakan, semua analisa itu punya kemungkinan besar sehingga dia mengingatkan Presiden Jokowi untuk ambil sikap agar KPK tidak dimanfaatkan sebagai alat penekan kompetitor politik.
Pernyataan itu disampaikan Mardani Ali Sera melalui akun Twitter miliknya, @MardaniAliSera, Selasa (8/6/2021).
Bukan tanpa alasan, Mardani menyebut analisa tersebut kemungkinan benar karena menurutnya arah tersebut sudah jelas.
"Semua analisa punya kemungkinan benar. Besar kemungkinannya arahnya jelas," tulisnya seperti dikutip Suara.com.
Apabila hal itu benar, Mardani menyebut kontestasi Pemilu bisa menjadi tidak fair sehingga menuurtnya jangan sampai KPK dimanfaatkan untuk bermain politik.
Mardani Ali Sera mengatakan, Jokowi perlu untuk berkomitmen mengagendakan pemberantasan korupsi di era sekarang ini.
"Jangan sampai KPK dimanfaatkan untuk menekan kompetitor politik. Mesti ada political will Pak Jokowi untuk menegakkan agenda pemberantasan korupsi saat ini," tukas Mardani.
Lebih lanjut, Mardani berharap pemerintah mendengar suara keresahan dari masyarakat sipil yang tidak ingin KPK dihancurkan.
Baca Juga: Beli Timbangan di Olshop, Emak-emak Kecewa Berat Pas Dibuka Isinya Malah Markisa
"Dengarkan berbagai suara dan masukan masyarakat sipil. Kita tidak ingin agenda reformasi hancur begitu saja," kata Mardani Ali Sera.
"Mari terus kita kawal karena pemberantasan korupsi merupakan harapan seluruh elemen masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, Febri Diansyah mengaitkan TWK pegawai KPK dengan kontestasi politik 2024. Dia menyebut KPK bisa berisiko dijadikan alat bertempur di 2024.
Hal itu disampaikan Febri saat menjadi narasumber diskusi "Teka Teki Pemberantasan Korupsi" yang disiarkan kanal YouTube Gusdurian TV.
Febri menyinggung kekhawatiran dan keresahannya apabila KPK kelak tidak independen karena dikuasai oleh kekuatan politik tertentu.
Dia mengaku tidak bisa dibayangkan apabila KPK dikuasai pihak tertentu dan digunakan untuk menghajar lawan politiknya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!