Suara.com - Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto menganggap alasan M. Qodari mengembangkan Jokowi-Prabowo untuk Pemilihan Presiden 2024 hanya akan membunuh kompetisi. Adapun alasan M Qodari mendukung Jokowi-Prabowo ialah untuk menghindari adanya polarisasi publik.
Qodari yang dikenal sebagai Direktur Eksekutif Indo Barometer kini menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat JokPro 2024, sebuah komunitas yang memiliki tujuan mendorong agar Jokowi dan Prabowo berpasangan pada pesta demokrasi mendatang. Arif menegaskan bahwa penyebab polarisasi muncul bukan karena kompetisi.
"Kalau Qodari menyebut bahwa Jokowi-Prabowo adalah solusi polarisasi, artinya pertama kali Qodari ingin membunuh kompetisi," kata Arif dalam diskusi bertajuk Presiden Jokowi 3 Periode: Khayalan atau Kenyataan secara virtual, Rabu (23/6/2021).
Arif menjelaskan, bahwa satu hal yang membuat demokrasi menarik itu justru adanya kontestasi di mana perebutan kekuasaan berlangsung secara kompetitif. Penentuan hasil kompetisi pun diputuskan dari hasil dukungan yang lebih besar.
Ia pun mencontohkan pada pertandingan sepakbola semisal Persipura bertanding melawab Persita. Kemudian para pemainnya bertengkar dan dinilai sebagai sesuatu hal yang buruk dari nilai sepakbola itu sendiri.
Kemudian ada pihak yang ingin agar pemenangnya ditentukan dengan cara aklamasi. Itu serupa dengan mendukung Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024. "Itu membunuh kompetisi," ujarnya.
Sehingga, Arif menilai kalau masalah polarisasi itu bukan berasal dari panggung kompetisinya, akan tetapi dari adanya propaganda manipulatif yang dimunculkan oleh kandidat.
"Fakta bahwa pemilu ditentukan oleh yang didukung oleh lebih banyak orang itu kemudian menjebak sebagian kandidat untuk secara manipulatif membenci yang berbeda," tuturnya.
Baca Juga: Dukung Presiden 3 Periode, Begini Penampakan Kantor Seknas Jokowi-Prabowo 2024 di Mampang
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta