Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan selaku Koordinator PPKM Darurat Provinsi Jawa-Bali mengatakan pemerintah telah mendapatkan 45 juta dosis vaksin yang bakal diberikan kepada masyarakat.
Luhut menyebut proses pemberian vaksin akan dilakukan merata bahkan hingga ke wilayah marginal.
Pemerintah kata Luhut, sebelumnya sudah memiliki 31 juta dosis vaksin Covid-19 pada Juli 2021. Jumlah itu kian meningkat setelah adanya sumbangan vaksin dari sejumlah negara yang masuk ke Indonesia.
"Karena ada sumbangan-sumbangan dari berbagai negara jadi 45 juta lebih," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/7/2021).
Karena itu, pemerintah pun merencanakan untuk meningkatkan proses vaksinasi setiap harinya. Peningkatan vaksinasi tersebut bakal dilaksanakan dibantu oleh pasukan dari TNI dan Polri serta Dinas Kesehatan.
Kekinian, kata Luhut, proses pemberian vaksin itu juga akan diperluas bahkan ke wilayah marjinal. Ia menyebut prosesnya akan terselenggara mulai pekan ini.
"Langsung ke daerah-daerah marjinal, jadi pinggiran pinggiran kota, langsung tim akan menyuntikan di sana dan mungkin mulai minggu ini berjalan."
Sebelumnya, Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 untuk penanganan pandemi. Kali ini sebanyak 10.000.280 dosis bahan baku Vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech, China yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, pada Senin (12/7/2021) siang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ini merupakan kedatangan vaksin tahap ke-21 yang sudah dilakukan pemerintah.
Baca Juga: Pemerintah Impor 40 Ribu Ton Oksigen Liquid, Luhut: Bisa Dipinjam ke Rumah-rumah
"Hari ini kita kembali kedatangan 10.000.280 dosis bahan baku Vaksin Sinovac, termasuk overfill atau ekstra 10 dan 1 RKN Reagen," kata Budi Gunadi dalam jumpa pers virtual, Senin (12/7/2021).
Budi menyebut pemerintah akan berupaya mempercepat dan memperluas program vaksinasi untuk mempercepat terbangunnya kekebalan kelompok atau herd immunity di tanah air.
Berita Terkait
-
Menteri Kabinet Jokowi Bocorkan PPKM Darurat Bakal Diperpanjang, Berapa Lama?
-
Pemerintah Impor 40 Ribu Ton Oksigen Liquid, Luhut: Bisa Dipinjam ke Rumah-rumah
-
Tanpa Surat Domisili, Sekarang Masyarakat Bisa Dapat Vaksin Covid-19 di Bandara Soeta
-
Hampir Mirip, Simak Perbedaan Gejala Influenza, Pilek, dan Covid-19
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan