Suara.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mendorong mahasiswa untuk terus mengasah kemampuan di bidang teknologi agar menghadirkan terobosan dan solusi berbasis teknologi bagi masyarakat.
Pria yang akrab disapa mas Nadiem itu ingin semakin banyak mahasiswa, terutama mereka yang berasal dari luar Jawa, dapat mengikuti program Bangkit yang sejalan dengan semangat Kampus Merdeka.
“Kita ingin menjadi suatu agregator dengan platform daring sehingga semua mahasiswa dari seluruh Indonesia bisa mencoba masuk dan punya peluang yang sama untuk masuk ke setiap program-program seperti ini (Bangkit). Itu sangat penting untuk kita, yaitu memberikan kemerdekaan akses," tutur Nadiem pada acara Kelulusan Program Bangkit Tahun 2021, Kamis (15/7/2021) secara daring di Jakarta.
Menurut Nadiem, inovasi berbasis teknologi akan membuat lompatan besar dan menjadikan Indonesia menjadi pemain global yang tangguh di masa depan.
Saat ini, terdapat beberapa program unggulan Kampus Merdeka yang didorong oleh Kemendikbudristek, antara lain magang bersertifikat dan studi independen. Program Bangkit masuk di dalam kategori studi independen.
“Ini benar-benar dioperasikan oleh institusi-institusi di luar kampus, seperti perusahaan dan NGO (non government organization). Kita juga mengakomodasi 20.000 anak yang akan melakukan pertukaran mahasiswa domestik, jadi pindah pulau dan pindah universitas selama satu semester untuk membangun kebinekaan. Kemudian, 2.000 anak kita kirim ke luar negeri selama satu semester untuk melakukan pertukaran mahasiswa asing selama satu semester melalui pembiayaan dari LPDP,” jelas Nadiem.
Pada kesempatan tersebut, Nadiem mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang telah lulus program Bangkit 2021.
“Anda beruntung sekali bisa masuk dalam program ini karena program ini adalah salah satu program yang banyak diminati mahasiswa. Tentunya, program ini akan terus berjalan setiap tahun. Untuk itu, kepada teman-teman tolong sebarkan program Merdeka Belajar ini, jadilah salah satu penggerak Merdeka Belajar di kampus,” ajaknya.
Tidak lupa, Nadiem mengingatkan agar para lulusan program Bangkit dapat terus berkarya dan tidak takut mengambil risiko.
Baca Juga: Kemendagri Minta Pemda Fokus Pada 6 Area Inovasi
“Semua kemajuan harus ada kompenen risikonya. Jadi, teman-teman generasi baru pada saat Anda keluar dari program Bangkit sadarilah itu dan sebarkan ilmu yang dimiliki kepada sesama. Serta kemauan untuk mengambil risiko, mencoba hal-hal yang baru, banyak bertanya, banyak mencoba, dan banyak berkarya,” tambah Nadiem.
Sementara itu, William Florance, Education Program Lead di Google untuk wilayah Asia Pasifik mengatakan tingkat kelulusan program Bangkit pada tahun 2020 lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 ketika Bangkit pertama kali diluncurkan dengan peserta hanya 300 siswa.
“Tingkat kelulusan ini sangat luar biasa dan jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu. Terlebih lagi karena kurikulum tahun ini juga jauh lebih menuntut dibanding tahun lalu. Ini merupakan bukti betapa mahasiswa Indonesia punya motivasi yang sangat tinggi ketika diberi kesempatan untuk maju ke tingkat yang lebih tinggi,” jelasnya.
Salah satu alumni program Bangkit 2021, Abid Juliant Indraswara yang merupakan mahasiswa Universitas Tidar, Magelang mengaku gembira dan bersyukur bisa mengikuti program yang dinilainya bergengsi itu. Peserta bidang Machine Learning ini merasa banyak belajar dan menemukan wawasan untuk pengembangan diri di masa depan.
"Dalam waktu dekat ini yang jelas saya ingin meraih sertifikasi dari Google agar saya bisa menjadi machine learning specialist, terlebih di bidang data science. Ke depannya saya ingin membangun startup di dunia pertanian yang mengembangkan teknologi berbasis AI (artificial intelligence)," ungkap Abid kepada Nadiem.
Para Mahasiswa yang menjadi peserta program Bangkit mengikuti pelatihan sekitar 18 minggu sejak Februari 2021. Kemudian, pada akhir masa studi akan dipilih 15 tim proyek akhir untuk mendapatkan pengembangan lebih lanjut termasuk hibah inkubasi dan dukungan dari perguruan tinggi yang menjadi mitra program.
Peserta yang menyelesaikan program akan mendapatkan pengakuan hingga 20 SKS sesuai ketentuan universitas masing-masing. Setelah menyelesaikan program, peserta akan diundang ke bursa kerja virtual, di mana mereka akan mendapatkan akses peluang kerja eksklusif ke berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia.
Berita Terkait
-
MyPolice, Aplikasi Pemantau Laka Lantas Karya Mahasiswa Universitas Brawijaya
-
Demo Mahasiswa Tolak PPKM Mikro di Ambon Dibubarkan Polisi
-
Pembuatan Peta Potensi Desa Sengguruh oleh Mahasiswa KKN UM
-
Survei: Kuliah Daring Punya Kelebihan Di Mata Mahasiswa, Apa Itu?
-
Kritik Pemerintah Soal Penanganan Pandemi, Aliansi Mahasiswa UGM Berkirim Berita Duka Cita
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Salurkan 125 Ribu Pakaian Reject ke Sumatera, Mendagri: Daripada Menumpuk di Gudang dan Rusak
-
BNI Gelar RUPSLB, Mantapkan Transformasi dan Tata Kelola Hadapi 2026
-
Babak Baru Dimulai, Atalia Praratya Siap Hadapi Ridwan Kamil di Sidang Cerai Perdana
-
Kencang Penolakan PAW Anggota DPRD Waropen, Politisi Muda Papua: Ini Cederai Demokrasi
-
Ibu Nadiem Doakan Anaknya Sembuh Agar Bisa Buktikan Tak Bersalah dalam Sidang Kasus Chromebook
-
Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik untuk Libur Nataru
-
Jaksa Ungkap Nadiem Makarim Dapat Rp809 Miliar dari Pengadaan Chromebook
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember