Percepat Penyediaan Talenta Digital
Program Bangkit 2021 merupakan kolaborasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek dengan Google, Gojek, Traveloka, dan Tokopedia. Hingga saat ini, program Bangkit telah meluluskan sebanyak 2.250 mahasiswa yang sekaligus merupakan bagian dari Kampus Merdeka. Berkat kemitraan bersama 15 mitra universitas, program Bangkit menerima lebih dari 40 ribu pendaftaran dari 3.000 lokasi. Dari 5.000 mahasiswa pendaftar yang dipertimbangkan memenuhi kriteria seleksi, sebanyak 3.000 mahasiswa terpilih untuk mengikuti Bangkit 2021.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Nizam mengapresiasi para lulusan program Bangkit yang hadir dengan berbagai karya-karya rintisan yang siap dikembangkan.
"Dalam waktu enam bulan kita bisa menghadirkan tim yang menghasilkan proyek yang luar biasa. Jika menggunakan cara lama, kita harus menempuh kurang lebih selama lima tahun, namun kolaborasi ini mampu menghasilkan hanya dengan enam bulan. Ini luar biasa sekali," kata Nizam.
Pemerintah berupaya mengakselerasi hilirisasi hasil inovasi dari peserta Bangkit ke industri. Dengan harapan dapat menghadirkan perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup) baru yang memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi, industri, dan sosial masyarakat.
"Tugas kami untuk mengakselerasi berbagai ide tadi, sehingga dampaknya bisa menggerakan ekonomi dan menggerakkan kemajuan teknologi. Kami juga miliki platform Kedaireka yang bisa mensinergikan antara perguruan tinggi dengan industri,” tuturnya.
Program Bangkit dirancang khusus untuk mempersiapkan para mahasiswa dengan keterampilan dan sertifikasi teknologi yang kini sangat dibutuhkan. Para peserta telah menyelesaikan kurikulum yang ketat dalam bidang machine learning, cloud computing, dan pengembangan seluler Android. Para mahasiswa yang berasal dari 250 universitas ini telah menyelesaikan materi kursus selama satu semester atau selama lebih dari 700 jam kursus untuk setiap mahasiswa dengan bobot studinya setara dengan 20 SKS.
William Florence menerangkan, meski para siswa harus memilih salah satu dari tiga jalur pembelajaran teknis, mereka semua harus mendorong dirinya sendiri untuk keluar dari zona nyaman dan mempelajari berbagai keterampilan yang dapat menunjang kesiapan karier seperti kepemimpinan persuasif, berpikir kritis, manajemen waktu, komunikasi, dan kerja sama.
Semua peserta program Bangkit diwajibkan mengerjakan tugas akhir kelompok yang terkait dengan salah satu prioritas strategis yang disebutkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial. Sebanyak 483 tim yang mengerjakan berbagai proyek, beberapa di antaranya untuk membantu kalangan tunarungu, meningkatkan kualitas perawatan di rumah, serta perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak.
Baca Juga: Kemendagri Minta Pemda Fokus Pada 6 Area Inovasi
Lima belas tim teratas diseleksi dari tim-tim lainnya dan dipilih oleh panel juri ahli dari bidang akademis, teknologi, dan bisnis akan menerima US$5.000 dari Google. Jika lulus penilaian oleh Kemendikbudristek, maka mereka berkesempatan menerima US$5.000 lagi untuk menyelesaikan proyeknya.
Berita Terkait
-
MyPolice, Aplikasi Pemantau Laka Lantas Karya Mahasiswa Universitas Brawijaya
-
Demo Mahasiswa Tolak PPKM Mikro di Ambon Dibubarkan Polisi
-
Pembuatan Peta Potensi Desa Sengguruh oleh Mahasiswa KKN UM
-
Survei: Kuliah Daring Punya Kelebihan Di Mata Mahasiswa, Apa Itu?
-
Kritik Pemerintah Soal Penanganan Pandemi, Aliansi Mahasiswa UGM Berkirim Berita Duka Cita
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BGN Awasi Ketat Dapur MBG, Kini SPPG Wajib Setor Foto dan Video Operasional
-
Indonesia dan Brasil Sepakat Perkuat Kerja Sama Energi
-
Kronologi SKSG-SIL UI Digabung, Panen Protes dari Mahasiswa dan Akademisi
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo