Suara.com - Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menyebutkan kepemimpinan Firli Bahuri dan kawan-kawan mengalami kemunduran. Hal itu menyusul pelaporan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Polres Metro Jakarta Selatan atas peristiwa penyinaran laser ke arah Gedung KPK, Jakarta.
“Kalau ini dilaporkan ini betul-betul langkah mundur,” tegas Koordinator MAKI, Boyamin Saiman saat dihubungi wartawan, Kamis (22/7/2021).
Bahkan Boyamin menyebutkan, kepemimpinan Firli Bahuri dan komisioner lainya, tidak siap menerima kritikan.
“Pimpinan KPK ini kupingnya tipis. Dan kalau dilaser ini apa rusaknya gitu,” tegas Boyamin kembali.
Padahal, kata Boyamin, dibanding kepemimpinan sebelumnya, KPK tidak pernah melakukan pelaporan ke kepolisian saat mendapatkan kritik dari masyarakat.
“KPK tidak pernah memperkarakan balik terhadap orang-orang yang mengkritiknya baik secara tindakan demokrasi maupun secara verbal,” ujar Boyamin.
Oleh karenanya, MAKI mendesak Firli Bahuri dan pimpinan lainnya untuk segera mencabut laporan tersebut.
“Saya berharap pimpinan KPK segera melakukan pencabutan pelaporan ini dan ini tidak akan berkembang lebih jauh,” kata Boyamin.
Pimpinan KPK Buat Laporan
Baca Juga: Ombudsman Sebut Hasil TWK Cuma jadi Bahan Evaluasi, Bukan Pemecatan 51 Pegawai KPK
Seperti diketahui, KPK melapor peristiwa penyinaran laser gedung ke Polres Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
"Terkait dengan peristiwa penyinaran laser ke arah Gedung KPK pada tanggal 28 Juni 2021 sekitar pukul 19.05 WIB oleh pihak eksternal, benar, KPK melalui Biro Umum telah melakukan koordinasi dan pelaporan ke Polres Jakarta Selatan," kata Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Senin (19/7/2021).
Mengenai pelaporan itu, KPK menilai aksi tembak laser itu ada potensi kesengajaan mengganggu ketertiban dan kenyamanan operasional perkantoran KPK.
"Pelaporan tersebut karena kami menilai telah ada potensi kesengajaan melakukan gangguan ketertiban dan kenyamanan operasional perkantoran KPK sebagai objek vital nasional yang dilakukan oleh pihak eksternal dimaksud," tuturnya.
Aksi Teatrikal Greenpeace
Sebelumnya, Greenpeace Indonesia menggelar aksi teatrikal di depan Gedung Merah Putih KPK pada Senin (28/6) malam, untuk memprotes pelemahan KPK dengan menyingkirkan 51 pegawai melalui TWK.
Berita Terkait
-
Ombudsman Sebut Hasil TWK Cuma jadi Bahan Evaluasi, Bukan Pemecatan 51 Pegawai KPK
-
Aksi Penembakan Laser Dipolisikan, Greenpeace Indonesia Sebut KPK Berlebihan
-
Cerita Pimpinan KPK Nurul Ghufron Sembuh Covid-19: Kita Jangan Sombong kepada Allah
-
MAKI Harapkan Edhy Prabowo Divonis Lebih Tinggi dari Tuntutan JPU KPK: 10 Tahun Penjara
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?