Suara.com - Sejumlah orangtua di Indonesia yang tak menghendaki bayinya lahir ke dunia tega membuangnya di berbagai tempat. Sebagian bayi ditemukan dalam keadaan hidup dan kemudian mendapatkan perawatan, tapi sebagian lagi tidak beruntung: sudah tak bernyawa.
Polisi selalu menyatakan akan mengusut tuntas kasus tersebut, namun tidak ada data pasti berapa jumlah kasus yang berhasil diungkap.
Dalam laporan Jatingnews terbaru kasus bayi dibuang kembali terjadi di Dukuh Donoharjo, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri Kota, Jawa Tengah. Bayi perempuan ditemukan di dalam kardus dan mulutnya diplester. Mengapa mulutnya dibuang, apakah sengaja biar bayi tidak menangis atau karena hal lain, sejauh ini belum terjawab.
Bidan Puskesmas II Wonogiri Sinta Rusitasari menjelaskan pada waktu ditemukan, bayi mengalami dehidrasi dan kedinginan. "Tali pusar bayi juga masih terdapat bercak darah. Kemungkinan usia bayi baru satu hari." Berat bayi 2,3 kilogram, panjangnya 46 sentimeter.
Selanjutnya bayi dibawa ke puskesmas untuk menjalani perawatan sampai kondisinya normal.
Kasus tersebut ditangani Polres Wonogiri. Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto mengatakan"Kita juga masih mendalami penemuan bayi ini.”
Kasus bayi dibuang sebelumnya juga terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Berbeda dengan yang terjadi di Solo, bayi yang dibuang di sungai Jalan Menur, Pumpungan, sudah meninggal dunia ketika ditemukan warga.
Dalam laporan Beritajatim, orang yang pertamakali melihatnya yaitu penjual mie ayam yang biasa lewat di sekitar sungai.
Seorang saksi bernama Ari (23) mengatakan ketika dia sedang makan mie ayam, dia mencium bau tak sedap.
Baca Juga: Dibuang di Kardus, Bayi Cantik Asal Wonogiri Ini Banyak yang Ingin Mengadopsi
Lantas, Ari dan penjual mie ayam mencari-cari sumber bau dan menemukannya.
Kepala Unit Intelkam Polsek Mulyorejo Iptu Suharyono menjelaskan bayi tersebut berjenis kelamin perempuan.
Polisi akan menyelidiki siapa orang yang membuangnya. Polisi berkoordinasi dengan tim inafis guna mengungkap asal usul bayi.
Berita Terkait
-
Persebaya Surabaya Was-was Tunggu Keputusan Komdis PSSI soal Rivera
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
KRL di Surabaya Resmi Akan Dibangun, Dananya Pinjam dari Investor Jerman Rp 4,42 Triliun
-
Debut Manis Andrew Jung: Menang Bersama Persib adalah Momen Sempurna
-
Sandy Walsh Ngaku Ingin Tinggal di Surabaya, Gabung Persebaya?
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka