Suara.com - Ditemukan fakta baru terkait kasus dugaan pelecehan dan perundungan yang diderita MS, pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) oleh rekan-rekannya di kantor. Sejak curhatanya soal perundungan dan pelecehan ramai diberitakan, MS disebut sempat berniat mengungsi ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Fakta itu diungkapkan oleh Muhammad Mualimin yang merupakan pendamping MS. Kata dia ajakan untuk mengungsi ke LPSK itu disampaikan MS pada Rabu (1/9) lalu, pasca siaran pers tertulisnya ramai dan dimuat di berbagai media.
“Dia sudah ingin mengajak saya diantar ke LPSK, untuk mengungsi,” kata Mualimin saat dihubungi wartawan pada Jumat (3/9/2021).
Namun hal itu urung dilakukan, karena salah satu Komisioner KPI dan Kepolisian mendatangi rumah MS. Kata Mualimin dari informasi yang didapatnya, Komisioner itu adalah Nuning Rodiyah.
“Waktu itu dia merasa aman, ada orang lain apalagi ada penegak hukum,” jelas Mualimin.
Kata dia, niat MS untuk mengungsi ke LPSK karena khawatir terjadi sesuatu pada dirinya karena MS sempat meenybut sejumlah nama seperti Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Kepolisian dan Komnas HAM.
“Karena takutnya ada orang-orang tertentu datang ke rumah atau mencari dia lalu melakukan kekerasan tertentu. Dia kekhawatiran tertentu, kira-kira begitu,” ungkap Mualimin.
Sementara itu terkait kondisi terakhir MS, kata Mualimin sudah perlahan pulih, meskipun saat ini masih berusaha untuk menutup dari sorotan publik.
“Kalau mentalnya sudah mulai pulih cuma yaitu tadi karena ini viral, lalu banyak sekali yang menghubungi dan lain-lain atau mempertanyakan itu. Dia kembali lagi pusing dan menutup diri, apalagi kan sampai saat ini dia tidak mau tersorot publik soal wajah dan lain-lain, jadi lebih untuk pertanyaan- pertanyaan itu ya diminta saya untuk menjawab,” tandas Mualimin.
Baca Juga: Kirim Surat Panggilan, Komnas HAM Bakal Cecar Ini ke KPI dan Kepolisian soal Kasus MS
Terkuak Lewat Surat Terbuka
Sempat beredar surat terbuka mengatasnamakan MS yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dalam surat terbuka itu, MS menyebut terduga pelaku berjumlah tujuh orang. Mereka adalah RM (Divisi Humas bagian Protokol KPI Pusat), TS dan SG (Divisi Visual Data), dan RT (Divisi Visual Data).
Lalu, FP (Divisi Visual Data), EO (Divisi Visual Data), CL (eks Divisi Visual Data, kini menjadi Desain Grafis di Divisi Humas), dan TK (Divisi Visual Data).
Dia mengaku telah mengalami perundungan dan pelecehan seksual oleh teman sekantornya sejak 2012.
Perlakuan tidak menyenangkan dari teman sekantor itu disebutkan MS, mulai dari diperbudak, dirundung secara verbal maupun non verbal, bahkan ditelanjangi.
Berita Terkait
-
Kirim Surat Panggilan, Komnas HAM Bakal Cecar Ini ke KPI dan Kepolisian soal Kasus MS
-
Dalih Keamanan, Komnas HAM Siap Jemput Bola Gali Keterangan Korban Pelecehan di KPI
-
Fakta Pelecehan Pegawai KPI: Kemaluan Dicoret-coret hingga Minta Tolong Jokowi
-
Pegawai Pria Ditelanjangi di KPI, Komnas HAM Kembali Usut Laporan MS: Ada Dugaan Pembiaran
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD