Suara.com - Taliban memblokir lepas landas pesawat yang disewa untuk mengevakuasi ratusan orang yang berusaha melarikan diri dari Afghanistan.
"Kami memiliki enam pesawat di Bandara Mazar Sharif, enam pesawat dengan warga Amerika saat saya berbicara, juga dengan penerjemah ini, dan Taliban menyandera mereka untuk tuntutan sekarang," kata Perwakilan Michael McCaul dari Texas mengatakan kepada pembawa acara Fox News Sunday, Chris Wallace.
"Negara telah membersihkan penerbangan ini dan Taliban tidak akan membiarkan mereka meninggalkan bandara," jelasnya dilansir dari Dailymail, Senin (6/9/2021).
Bandara yang dimaksud berjarak lebih dari 260 mil dari Bandara Internasional Hamid Karzai di ibu kota Kabul.
Lokasi ini merupakan tempat penerbangan militer mengevakuasi ribuan orang Amerika dan sekutu dari negara itu di tengah pengambilalihan Taliban.
Senator Ted Cruz, yang bertugas di Komite Hubungan Luar Negeri, tampaknya lebih lanjut membuktikan klaim itu melalui cuitan di akun Twitternya, Minggu (5/9/2021).
"Joe Biden meninggalkan orang Amerika di Afghanistan. Anggota Kongres, termasuk saya dan kantor saya, telah bekerja sepanjang waktu untuk mengeluarkan mereka -- dan selama berhari-hari Departemen Luar Negeri Biden bahkan tidak bisa keluar dengan caranya sendiri," tulis senator Texas itu.
Pernyataan ini disanggah McCaul, Republikan teratas di Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, mengatakan bahwa sejak penarikan total pasukan AS dari Afghanistan, tidak ada orang Amerika yang dievakuasi dari negara itu.
"Sejak kami meninggalkan negara itu pada hari Jumat, berapa banyak orang Amerika yang keluar dari Afghanistan?" tanya Wallace.
"Nol. Maaf, jawaban atas pertanyaan Anda adalah nol," balas McCaul.
Baca Juga: Perang di Afghanistan dan Empat Presiden Amerika Serikat
Sementara itu, seorang pejabat Afghanistan di bandara di kota Mazar-e-Sharif Afghanistan utara mengatakan bahwa calon penumpang adalah orang Afghanistan, banyak dari mereka tidak memiliki paspor atau visa, dan dengan demikian tidak dapat meninggalkan negara itu.
McCaul mengatakan, kelompok di pesawat itu termasuk orang Amerika. Menurutnya, mereka duduk di pesawat, tetapi Taliban tidak membiarkan mereka lepas landas, secara efektif 'menahan mereka sebagai sandera.'
Anggota Kongres dari Partai Republik itu tidak mengatakan dari mana informasi itu berasal.
McCaul mengatakan kepada 'Fox News Sunday' bahwa warga Amerika dan penerjemah Afghanistan ditahan di enam pesawat.
"Taliban tidak akan membiarkan mereka meninggalkan bandara. dikhawatirkan mereka akan menuntut lebih dan lebih, apakah itu uang tunai atau legitimasi sebagai pemerintah Afghanistan," katanya.
Pejabat Afghanistan, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas subjek, mengatakan itu adalah empat pesawat.
Menurutnya, para penumpang menginap di hotel sementara pihak berwenang mencari tahu apakah mereka mungkin dapat meninggalkan negara itu.
Hal yang mengganjal, katanya, adalah banyak yang tidak memiliki surat perjalanan yang benar.
Warga Mazar-e-Sharif juga mengatakan para penumpang tidak lagi berada di bandara. Setidaknya 10 keluarga terlihat di sebuah hotel lokal menunggu, kata mereka, untuk keputusan tentang nasib mereka.
Tak satu pun dari mereka memiliki paspor atau visa tetapi mengatakan mereka telah bekerja untuk perusahaan yang bersekutu dengan militer AS atau Jerman.
Berita Terkait
-
Eks Kepala BNPT Soroti Pimpinan Parpol Minta Pemerintah Dukung Taliban
-
Kuasai Afghanistan, Buya Syafii Maarif Sebut Taliban Bawa Keping Neraka
-
Pesan Buya Maarif: Jangan Mudah Percaya, Indonesia Harus Waspada Taliban
-
Dari Aceh hingga Arab, Pengalaman 5 Perempuan Hidup di Bawah Hukum Islam
-
Sejak Taliban Kembali Berkuasa, Burqa Terjual Laris Manis di Afghanistan
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri