Suara.com - Ratusan fasilitas medis di Afganistan terancam ditutup karena negara Barat sebagai donor yang membiayai mereka dilarang berurusan dengan pemerintah baru Taliban, kata seorang pejabat WHO, Senin (6/9/2021).
Sekitar 90 persen dari 2.300 fasilitas kesehatan di seluruh Afganistan kemungkinan harus segera ditutup pada pekan ini, kata Direktur Darurat Regional WHO, Rick Brennan, kepada Reuters.
Menurutnya, banyak negara Barat sebagai donor, memiliki peraturan yang mencegah mereka berurusan dengan Taliban.
"Kami akan menghentikan operasi di sebagian besar (fasilitas kesehatan). Dengan beberapa perkiraan hingga 90 persen akan berhenti berfungsi mungkin di akhir minggu ini. Keputusan itu akan berdampak pada meningkatnya kasus penyakit dan kematian," lanjut Brennan.
Bantuan datang dari Qatar
Meski begitu, WHO berusaha mengisi kesenjangan dengan menyediakan pasokan, peralatan, dan pembiayaan ke 500 pusat kesehatan.
Badan itu juga bekerja sama dengan Qatar untuk pengiriman medis dengan pesawat.
"Kami berharap sampai dua atau tiga muatan pesawat diterbangkan dari Qatar ke Kabul pada minggu depan atau lebih," tambahnya.
Pengiriman berikutnya akan mencakup tes covid-19 dan persediaan untuk mengobati penyakit kronis. Bersama dengan lembaga bantuan lainnya, WHO telah berjuang untuk membawa pasokan medis termasuk peralatan trauma yang sebagian diakibatkan oleh kekacauan di bandara Kabul.
Baca Juga: Pengungsi Afghanistan di Medan Desak Penempatan ke Negara Ketiga
Pasokan medis terus diterbangkan melalui kota utara Mazar-i-Sharif dan WHO juga menjajaki opsi darat melalui truk dari Pakistan, kata Brennan.
Berita Terkait
-
Pengungsi Afghanistan di Medan Desak Penempatan ke Negara Ketiga
-
Viral Pengungsi Afghanistan di AS Unggahan Foto Makanannya, Warganet Geram
-
Lembah Panjshir, Benteng Terakhir Perlawanan Runtuh, Taliban Sepenuhnya Kuasai Afghanistan
-
Kampus Kembali Dibuka Usai Taliban Kuasai Afghanistan, Mahasiswa Pria dan Wanita Dipisah
-
Kabar Baik, Positivity Rate Covid-19 di Indonesia Terus Turun Dekati Rekomendasi WHO
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
DPR Soroti Hambatan Pemulihan Aceh: Kepala Daerah Takut Kelola Kayu Gelondongan
-
Ini 3 Poin yang Dihasilkan Dari Rapat Kordinasi DPR-Pemerintah Pascabencana di Aceh
-
ICW: Korupsi Pendidikan Tak Pernah Keluar dari Lima Besar, Banyak Celah Baru Bermunculan
-
Tito Karnavian: Anggaran Pemulihan Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar Capai Rp 59 Triliun
-
JPPI Terima Aduan Sekolah di Banten Diduga Palak SPPG Rp1.000 per Siswa Tiap Hari
-
Awas Macet! Ini Daftar 33 Titik Penutupan Jalan dan Rute Alternatif Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta
-
BNPT Temukan 21.199 Konten Radikal, Anak Jadi Sasaran Terorisme di Ruang Digital
-
Kementerian PU Terus Tangani Layanan Air Bersih bagi Masyarakat Aceh Tamiang Pascabencana
-
Kelakar Menkeu Purbaya Sentil BNPB di Rakor Aceh: Lu Pelit, Gua Kasih Duitnya!
-
Menkeu: Ada Rp1,51 Triliun Siap Pakai untuk Pemulihan Bencana, BNPB Segera Ajukan Sebelum Hangus!