Suara.com - Kelompok Taliban pada Selasa (7/9/2021) waktu setempat mengumumkan sejumlah pelaksana tugas (Plt) menteri dalam pemerintah baru Afghanistan.
Berikut adalah sejumlah fakta tentang tokoh-tokoh yang ditunjuk:
Mohammad Hasan Akhund, Plt. Perdana Menteri
Akhund telah lama menjabat sebagai kepala badan pengambil keputusan Taliban, Rehbari Shura, atau dewan pemimpin.
Dia pernah menjadi menteri luar negeri dan kemudian perdana menteri dalam pemerintahan Taliban yang pertama pada 1996-2001.
Seperti kebanyakan pemimpin Taliban, Akhund memperoleh banyak prestise dari kedekatannya dengan pemimpin pertama Taliban, Mullah Mohammad Omar.
Dia berasal dari Kandahar, tanah kelahiran Taliban.
Sebuah laporan PBB menggambarkan Akhund sebagai "teman dekat dan penasihat politik" Omar.
Dia sangat dihormati di kalangan gerilyawan, khususnya oleh pemimpin utama Haibatullah Akhundzada, kata seorang sumber di Taliban.
Baca Juga: Bandara Kabul Masih Berbenah, Qatar dan Turki Buka Peluang Kerja Sama
Sejumlah pengamat menilai sosok yang diperkirakan berusia 65-70 tahun ini lebih bertindak sebagai tokoh politik daripada figur religius.
Pengaruhnya di dewan pemimpin juga memberinya suara dalam urusan militer.
Abdul Ghani Baradar, Plt. Wakil Perdana Menteri
Baradar adalah kawan dekat mendiang Mullah Omar, yang memberinya nama perang "Baradar" atau "brother".
Dia bertugas sebagai wakil menteri pertahanan ketika Taliban memerintah Afghanistan dua dekade lalu.
Menyusul kejatuhan pemerintah Taliban pada 2001, Baradar bertugas sebagai komandan militer senior yang bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan koalisi, menurut laporan PBB.
Dia ditangkap dan dipenjara di Pakistan pada 2010. Setelah dibebaskan pada 2018, dia mengepalai kantor politik Taliban di Doha dan menjadi salah satu figur terkemuka dalam serangkaian pembicaraan damai dengan Amerika Serikat.
Amir Khan Muttaqi, Plt. Menteri Luar Negeri
Berasal dari Paktia, Muttaqi menyebut dirinya sebagai penduduk Helmand.
Muttaqi bertugas sebagai menteri budaya dan informasi dalam pemerintahan Taliban sebelumnya, juga menteri pendidikan.
Dia kemudian dikirim ke Qatar dan ditunjuk sebagai anggota komisi perdamaian dan tim negosiasi yang melakukan pembicaraan dengan AS.
Menurut sumber Taliban, Muttaqi bukanlah tokoh militer atau agama. Dia mengepalai Komisi Invitasi dan Bimbingan, yang selama pemberontakan telah berupaya membuat pejabat pemerintah dan tokoh kunci lainnya membelot.
Dalam pernyataan dan pidato di masa perang memperebutkan kekuasaan, dia memproyeksikan suara moderat, yang meminta pasukan-pasukan di ibu kota provinsi untuk berbicara dengan Taliban guna menghindari peperangan di wilayah perkotaan.
Setelah kejatuhan Kabul bulan lalu, Muttaqi memainkan peran serupa dengan kelompok militan yang menguasai Panjshir. Dia menyerukan penyelesaian damai atas peperangan.
Mullah Yaqoob, Plt. Menteri Pertahanan
Putra pemimpin Taliban Mullah Omar, Yaqoob, semula berusaha untuk menggantikan ayahnya pada tahun 2015. Dia menyerbu rapat dewan yang menunjuk Mullah Akhtar Mansour sebagai pengganti ayahnya, namun akhirnya berdamai.
Dalam usia yang masih 30-an tahun dan tanpa pengalaman bertempur sebagai komandan perang, dia memimpin sebuah bagian dari gerakan Taliban di Kandahar berkat prestise dari nama ayahnya.
Dia ditunjuk sebagai kepala seluruh komisi militer Taliban tahun lalu dan bertugas mengawasi semua operasi militer di Afghanistan.
Bersama Baradar dan Sirajuddin Haqqani, dia adalah salah satu wakil pemimpin.
Meskipun dipandang sebagai seorang moderat oleh sejumlah analis Barat, para komandan Taliban menyebut Yaqoob sebagai salah satu pemimpin yang mendorong operasi militer terhadap kota-kota yang perlu dikuasai beberapa pekan sebelum kejatuhan Kabul.
Sirajuddin Haqqani, Plt. Menteri Dalam Negeri
Sirajuddin Haqqani mengepalai jaringan Haqqani yang berpengaruh setelah ayahnya, Jalaluddin Haqqani, wafat pada 2018.
Pernah didukung AS sebagai salah satu kelompok militan anti Soviet paling efektif pada tahun 1980-an, kelompok semi otonomi itu dipersalahkan atas sejumlah serangan mematikan pada pasukan koalisi.
Jaringan Haqqani, yang statusnya dalam struktur Taliban menjadi perdebatan, telah ditetapkan oleh AS sebagai sebuah Organisasi Teroris Asing meskipun Taliban sendiri tidak.
Komite Sanksi PBB juga mengatakan kelompok itu, yang berbasis di daerah perbatasan tanpa hukum di antara Afghanistan dan Pakistan, terlibat langsung dalam produksi dan perdagangan narkotika.
Haqqani merupakan seorang buronan FBI paling dicari karena diduga terlibat dalam serangan bunuh diri dan memiliki hubungan dengan Al Qaida.
Departemen Luar Negeri AS telah menawarkan hadiah hingga 10 juta dolar bagi pemberi informasi yang bisa membuatnya tertangkap.
Zabihullah Mujahid, Plt. Wakil Menteri Penerangan
Lama menjadi juru bicara Taliban, Mujahid telah lebih dari 10 tahun menjadi figur kunci yang memberikan informasi tentang aktivitas Taliban.
Dia secara berkala mengunggah rincian serangan bunuh diri lewat akun Twitter-nya.
Tak satu pun foto dirinya beredar sampai dia menggelar konferensi pers pertama setelah kejatuhan Kabul bulan lalu.
Selama bertahun-tahun badan intelijen militer AS percaya Mujahid adalah seorang persona dari sejumlah individu yang menjalankan operasi media Taliban. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Bandara Kabul Masih Berbenah, Qatar dan Turki Buka Peluang Kerja Sama
-
WHO Ungkap Ratusan Fasilitas Kesehatan di Afghanistan Terancam Tutup
-
Pengungsi Afghanistan di Medan Desak Penempatan ke Negara Ketiga
-
Viral Pengungsi Afghanistan di AS Unggahan Foto Makanannya, Warganet Geram
-
Lembah Panjshir, Benteng Terakhir Perlawanan Runtuh, Taliban Sepenuhnya Kuasai Afghanistan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!