Pilihan Jamaika
Tentu saja, CDU/CSU akan mencoba segala daya mereka untuk membentuk pemerintahan baru — yang disebut koalisi Jamaika hitam, hijau dan kuning (nama didasarkan pada bendera negara Karibia) dari CDU/CSU (hitam -Red) dengan Partai Hijau dan FDP (kuning -Red).
Itu mungkin, meskipun kaum konservatif hanya menjadi partai terbesar kedua. Tiga kali dalam beberapa dekade terakhir kanselir bukan anggota partai terkuat di parlemen Jerman.
Faktor penentunya adalah siapa yang bisa bekerja sama membentuk koalisi dengan mayoritas suara.
Merkel 2.0 Itulah tantangan bagi Olaf Scholz, yang memimpin SPD menjadi partai terkuat dalam pemilihan ini.
SPD hanya meraih 12% dalam jajak pendapat di awal kampanye. Namun Scholz berhasil membalikkan keadaan. Apa yang dia perjuangkan secara pribadi, dan apa yang dia anggap benar-benar penting, masih belum jelas.
Dia tampil sebagai semacam Merkel 2.0 — dapat diprediksi, faktual, tanpa emosi yang besar.
Para pemilih tampaknya menyukainya. Opsi lampu lalu lintas Sekarang Scholz harus menunjukkan kemampuannya. Jika dia ingin menjadi kanselir Jerman berikutnya, dia harus segera memasuki pembicaraan koalisi eksplorasi dengan Partai Hijau dan FDP.
Koalisi "lampu lalu lintas" merah (SPD -Red), kuning dan hijau adalah tujuannya. Tapi itu tidak akan mudah. Dia harus membuat konsesi kepada partai-partai yang lebih kecil — baik dalam hal kebijakan iklim atau perpajakan.
Baca Juga: Menlu Jerman Serukan Galang Poros AS-Uni Eropa di Asia-Pasifik
CDU, bagaimanapun, akan mencoba hal yang sama. Hasilnya belum jelas, tetapi para pemilih telah berbicara: Mereka tidak menginginkan kelanjutan dari politik Angela Merkel.
Kekuatan dan pengaruh partai-partai besar, CDU dan SPD, telah menyusut secara signifikan dibandingkan dengan dekade-dekade sebelumnya.
Politik Jerman akan semakin berwarna. Ini adalah kesempatan untuk mengatasi masalah besar di masa depan, dengan politik modern yang ramah iklim. (vlz/yf)
Berita Terkait
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini
-
Imbas Protes Acara Trans7, Roy Murtadho Skakmat Gus Yahya 'Tiarap' Bicara Isu Ini: Mana Suara Anda?
-
Wacana Turunkan Usia Pemilih Jadi 16 Tahun, Parlemen Selandia Baru akan Laksanakan Voting
-
Sukacita Warga Jerman Menyambut Kembalinya Festival Bir Oktoberfest
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029