Suara.com - Untuk dapat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden sendiri, sebuah partai harus menduduki 20 persen kursi di DPR.
Partai yang memenuhi syarat untuk itu hanya PDI Perjuangan. Partai ini sudah memiliki modal 128 kursi di DPR.
Sedangkan partai-partai yang lain mesti memiliki mitra koalisi untuk dapat mengusung pasangan sendiri.
Prediksi yang disampaikan Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan Achmad Baidowi, nanti bakal muncul tiga poros.
"Kalau di beberapa media menyebutkan adalah satu poros PDIP, satu poros Golkar, dan satu lagi poros lainnya."
Golkar mewacanakan untuk mengusung ketua umum mereka, Airlangga Hartarto, menjadi calon presiden. Tetapi partai ini belum memenuhi syarat untuk mengusung sendiri Airlangga karena baru punya modal 12,31 persen kursi di DPR.
"Partai Golkar sendiri hanya butuh satu partai untuk bisa mencalonkan Pak Airlangga dan nanti capresnya dengan siapa, ya tergantung dari proses dinamika dari komunikasi komunikasi politik yang dilakukan dengan partai-partai yang lain," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily dalam sebuah diskusi di Parlemen.
Partai apa yang masuk poros ketiga? Masih menurut prediksi Baidowi, kemungkinan Partai Nasional Demokrat, dan PAN.
"Di poros yang lain itu, itu tergantung PPP juga, apakah PPP tertarik dengan poros ketiga, misalkan Nasdem, PAN, PPP itu sudah 21 persen. Itu memang memungkinkan," kata Baidowi.
Baca Juga: Senasib Tak Bisa Usung Capres Sendiri, PAN Sambut Baik PPP soal Poros Ketiga Pilpres 2024
Tetapi PPP belum secara khusus membahas poros-porosan partai sebab pemilu masih dua tahun lagi dan dalam perjalanannya akan dinamis.
"Sekarang terkait dengan manuver partai lainnya, itu sah-sah kalau mau bermanuver. Karena partai politik memiliki strategi masing-masing termasuk dari PPP."
Baidowi menyebutkan PPP sebagai perwakilan partai yang religius akan melengkapi partai-partai yang nasionalis.
Atas prediksi bakal muncul poros ketiga yang disampaikan politikus PPP, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga menyebut PAN dan PPP memiliki kesamaan. Kedua partai tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon presiden dan wakil presiden karena terkendala aturan ambang batas.
"Meski hanya wacana atau ngomong-ngomong nonformal, perlu juga seluruh pimpinan partai politik mulai membuka komunikasi intensif untuk menyamakan visi dan persepsi untuk desain pilpres 2024."
Tetapi di internal PAN, sekarang sedang sibuk melakukan pembenahan agar menjadi organisasi yang melek teknologi, selain itu membantu pemerintahan Jokowi untuk percepatan program pemulihan ekonomi nasional, kata Viva.
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku