Suara.com - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Anita Wahid, turut prihatin atas banyaknya warga yang berusaha diusir dari tanahnya sendiri karena adanya pembangunan.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan lahirnya undang-undang yang memang sudah menggerus demokrasi.
"Kalau mau ngomongin undang-undang itu semua undang-undangnya ada, dari yang memungkinkan demokrasi kita tergerus, ya, jadi tidak lagi untuk membuat demi keadilan sosial bagi seluruh rakat Indonesia, bukan itu lagi tujuan dari semua undang-undangnya," kata Anita dalam diskusi bertajuk Buka Suara: Sudah Korban Tambang, Malah Dipolisikan secara virtual, Jumat (15/10/2021).
Anita mencontohkan dengan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang disebutkan pemerintah dapat memperluas lapangan pekerjaan di Indonesia namun ternyata malah memangkas hak-hak pekerja. Lalu ada juga Undang-Undang Minerba yang malah menempatkan masyarakat-masyarakat adat dalam kondisi rentan.
Selain itu, ia juga menyinggung revisi UU KPK yang nyatanya malah memperlemah lembaga antirasuah itu sendiri.
Banyak masyarakat yang sebenarnya sudah menyadari akan hal itu. Akan tetapi ruang bagi masyarakat melakukan perlawanan malah semakin sempit.
Alih-alih diterima dengan baik, masyarakat yang kerap menolak malah harus menerima penghadangan dari aparat kepolisian. Contohnya ialah bagaimana ketika warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purwerejo, Jawa Tengah yang mendapatkan tindakan tidak menyenangkan saat melakukan perlawanan atas pembangunan penambangan batuan andesit material pembangunan proyek Bendungan Bener Purworejo beberapa waktu lalu.
"Datang mengintimidasi dengan senjata tajam, gas air mata seakan-akan yang dihadapi adalah teroris gitu bukan hanya sekedar warga biasa yang ingin memastikan alam mereka terjaga," ungkapnya.
Karena itu pula, Anita jadi bertanya-tanya sebenarnya pembuatan undang-undang itu ditujukan untuk siapa. Belum juga terjawab, para perumus undang-undang kerap membela diri kalau legislasi itu memiliki niat baik bagi masyarakat melalui pembangunan sehingga muncul peningkatan ekonomi.
Baca Juga: Said Aqil Isyaratkan Maju Calon Ketua PBNU Ketiga Kalinya, Tiru Gus Dur
Akan tetapi menurutnya bukan itu yang diharapkan masyarakat. Ia menilai seharusnya pembuat undang-undang itu bisa memikirkan jangka panjang akan dampak dari pembuatan legislasi tersebut.
"Apakah 10 tahun lagi apakah kita masih punya air bersih? 15 tahun lagi apakah kita masih hutan atau 20 tahun apakah kita masih punya habitat untuk binatang-binatang yang sekarang semakin punah dan apakah kita masih punya ruang untuk bisa menjalankan kehiduapn yang sesuai dengan yang kita pilih?," tuturnya.
Suara.com telah mengirim pesan kepada akun @arllnath untuk berbincang lebih jauh terkait peristiwa itu. Hanya saja, hingga kini belum ada balasan dari akun @arllnath.
Berita Terkait
-
Tak Temukan Cukup Bukti, Polda Metro Jaya SP3 Sengketa Tanah di Pepatan Tangerang
-
Konflik Lahan dengan TNI, Tokoh Adat Kurai Bukittinggi Layangkan Gugatan ke Pengadilan
-
Said Aqil Isyaratkan Maju Calon Ketua PBNU Ketiga Kalinya, Tiru Gus Dur
-
Mahfud MD Minta KY Awasi Para Hakim Sengketa Tanah di Pengadilan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar