Suara.com - Kejadian preman membakar pedagang sosis hidup-hidup telah menggegerkan warga. Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten.
Pedagang sosis berinisial LE itu dibakar setelah menolak memberikan uang kepada preman. Penolakan itu membuat preman menjadi emosi dan nekat melakukan perbuatan biadab tersebut.
LE diketahui sehari-hari berjualan sosis di tempat wisata Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang. Saat berjualan, seorang preman berinisial IS mendatangi warung LE.
Preman itu meminta jatah uang ke LE dalam kondisi mabuk. Rencananya, uang hasil pemalakan itu akan digunakan untuk mabuk-mabukan. Aksi pemalakan itu tentu membuat LE geram dan langsung menolaknya.
LE juga menjelaskan keuangannya sedang buruk sehingga tidak memberikan uang ke IS. Alasan itu rupanya membuat preman tersebut semakin emosi.
Preman itu langsung memukul korban dengan menggunakan batang besi yang berada di lokasi kejadian. Beruntung, LE berhasil mengelak dari pukulan tersebut.
Namun, hal itu semakin membuat preman emosi dan bertindak lebih jauh. Ia menyiramkan bensin ke tubuh LE dan langsung menyalakan pemantik api.
Kronologi kejadian ini diungkapkan oleh Kapolsek Teluknaga AKP Anton. Ia mengungkap peristiwa itu terjadi pada Jumat, 24 September 2021 pukul 23.00 WIB.
"IS menyiramkan bensin ke tubuh korban, dan membakar korban dengan pemantik," kata Anton seperti dikutip Hops.id -- jaringan Suara.com, Jumat (22/10/2021).
Baca Juga: Pedagang Kaki Lima Dan Warung di Wilayah Badung Bali Dapat Bantuan Rp 1,2 Juta
Beruntung, nyawa LE masih bisa diselamatkan. Ia kini menjalani perawatan di rumah sakit setelah mengalami luka bakar hingga 37 persen di tubuhnya.
"Alhamdulilah biaya rumah sakit korban dicover oleh LPSK. Sehingga menambah kita untuk semangat mengungkap kasus ini," ungkap Anton.
Anton menjelaskan bensin yang digunakan untuk membakar itu merupakan dagangan milik korban. Selain pedagang sosis, LE juga mencari nafkah dengan berjualan bensin.
"Motif pelaku karena merasa permintaannya tidak dituruti, tersangka minta uang untuk beli miras lagi. Oleh korban tidak diberikan karena saksi dan korban tidak mampu juga. Jadi, korban dibakar," jelasnya.
Setelah melakukan aksinya, preman tersebut kabur melarikan diri. Tak tanggung-tanggung, pelaku melarikan diri ke salah satu pondok pesantren di Grobongan, Jawa Tengah.
Preman itu kemudian berusaha meyakinkan pengurus pondok pesantren agar diterima. Ia beralasan ingin masuk ponpes karena ingin taubat.
Berita Terkait
-
Pedagang Kaki Lima Dan Warung di Wilayah Badung Bali Dapat Bantuan Rp 1,2 Juta
-
Santriwati yang Diajak Bersetubuh Pengasuhnya Alami Trauma Hebat
-
Demo Tujuh Tahun Jokowi: Mahasiswa Bakar Ban, Polwan dan Kowad Bagi-bagi Roti
-
Duh! Oknum PNS Diduga Terlibat Praktik Jual Beli Lapak Pasar Johar
-
Sekelompok Orang Bakar Ban Bekas saat BEM SI Demo Jokowi, Orator: Masuk Barisan Kawan!
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Bukan Alam, Jaksa Agung Sebut Bencana Sumatra Akibat Alih Fungsi Hutan
-
Selain UMP Naik, Pramono Anung Siapkan Subsidi Pangan dan Transportasi Buat Buruh
-
Ini Dia! Daftar 5 Provinsi dengan Kenaikan UMP Tertinggi
-
Gus Yahya Tolak Keputusan Lirboyo, Minta Konflik NU Diselesaikan lewat Muktamar
-
Prahara PBNU: Gus Yahya Beri Instruksi Keras, Pengurus Wilayah Jangan Sampai Terbengkalai
-
Pramono Anung Tetapkan UMP 2026: Kenaikannya di Atas Inflasi!
-
BPPTKG: Gunung Merapi Masih Aman Dikunjungi Saat Libur Nataru
-
Boyamin Datangi Dewas KPK, Pertanyakan Bobby Nasution Tak Diperiksa Kasus Pembangunan Jalan Sumut
-
Ngebet Islah, Gus Yahya: Biar Semua Masalah Diselesaikan Muktamirin di Muktamar
-
16.078 Warga Binaan Terima Remisi Natal 2025: 174 Napi Langsung Bebas, Negara Hemat Rp9,4 Miliar