Suara.com - Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali dan Ketua Umum Lembaga Antidoping Indonesia/LADI Musthofa Fauzi untuk hadir pada rapat di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/10/2021). Rapat itu digelar pasca adanya sanksi dari Badan Antidoping Dunia atau WADA terhadap LADI.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin mengatakan bahwa dalam rapat tersebut Jokowi meminta agar ada evaluasi secara menyeluruh setelah mengetahui kalau LADI mendapatkan sanksi. Akibat sanksi itu juga, Jokowi meminta kepada Zainudin untuk segera melakukan perbaikan hubungan komunikasi dengan WADA.
"Dalam rapat tersebut, Bapak Presiden minta dilakukan evaluasi internal dan investigasi secara menyeluruh, reformasi LADI secara total, Menpora segera perbaiki komunikasi dengan WADA," kata Bey kepada wartawan, Jumat malam.
Selain Menpora Zainudin dan Ketum LADI Musthofa, rapat tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Maruf Amin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Terpisah, Menpora Zainudin juga menyampaikan hasil dari rapat tersebut. Ia menjelaskan kepada Jokowi mengapa WADA menjatuhi sanksi untuk LADI. Selain itu juga dijelaskan langkah-langkah apa yang sudah dilakukan supaya sanksi segera dicabut.
"Setelah dijelaskan Bapak Presiden memberikan arahan, pertama beliau meminta kepada kami semua untuk segera memenuhi apa yang diminta WADA kepada LADI dalam waktu secepatnya. Ketua LADI tadi menyampaikan sekarang sedang dalam progres," kata Amali dalam konferensi pers virtual, Jumat sore.
"Kemudian beliau juga menyampaikan karena sekarang kita belum selesai dengan WADA, maka mempersilahkan ada pendampingan pihak lain, dari Jepang. Mudah-mudahan itu bisa dilakukan karena Jepang berkomitmen membantu Indonesia," terangnya.
Arahan Jokowi lainnya yakni untuk segera dilakukan investigasi. Hasil investigasi nantinya harus diumumkan kepada publik mengapa kejadian yang merugikan ini bisa terjadi.
"Semua hasil dari investigasi arahan beliau itu diumumkan secara terbuka kepada publik, tidak boleh ada yang ditutupi, ini harus diumumkan. Saya menyampaikan bahwa kami sudah membentuk tim, kita berusaha supaya cepat, dan Pak Presiden memahami," jelas Amali.
Baca Juga: Akan Diresmikan Jokowi, Bendungan Randugunting Habiskan APBN Rp858 Miliar
"Pemerintah itu sangat membantu. Tapi karena WADA hanya menerima komunikasi langsung dengan LADI," tuturnya.
Salah satu sanksi LADI adalah atlet masih diizinkan turun di kejuaraan regional, kontinental, dan dunia, namun tidak bisa mengibarkan bendera nasional mereka selain di Olimpiade.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka