Suara.com - Presiden Joko Widodo ternyata sempat terpaksa turun dan mendorong mobilnya tanpa meminta sopir pribadinya itu turun dari kendaraan. Peristiwa itu terjadi saat Jokowi hendak berjunjung ke sebuah daerah ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Pengalaman Jokowi mendorong mobil itu terungkap dalam video wawancara Suliadi, mantan sopir pribadi kepala negara. Video wawancara itu ditayangkan secara ulang lewat akun Facebook Presiden Joko Widodo.
Dikutip dari SuaraSulsel.Id--grup Suara.com, Minggu (24/10/2021). Suliadi awalnya menjelaskan pengalamanya selama menjadi sopir pribadi Jokowi ketika masih bertugas sebagai Wali Kota Solo.
Dia mengaku tak berani membangunkan Jokowi saat sedang tidur di dalam mobil. Hal itu terjadi ketika Jokowi pulang dari Semarang. Bahkan, Suliadi dan para ajudan sengaja tidak membangunkan Jokowi hingga sampai di kediamannya.
Selama Jokowi masih pulas, Suliadi hanya menunggu di luar mobil. Sedangkan, ajudan tetap berjaga di dalam mobil saat Jokowi terlelap.
"Kok tidak dibangunkan? Sudah lama yah," tanya Jokowi.
"Bapak kelihatan capek sekali, kira-kira sudah satu jam," jawab Suliadi.
Presiden Jokowi mengaku Suliadi adalah pria yang sangat sabar. Selalu mendampingi Jokowi dalam perjalanan saat menjadi Wali Kota Solo.
Suatu ketika terjadi hal unik, Jokowi bersama istri mengunjungi lokasi banjir di Solo malam hari. Tiba-tiba saat sampai di tanjakan, mobil mogok.
Baca Juga: Gebuk Mahasiswa Pendemo Jokowi hingga Terluka, Polisi Briptu A Dinyatakan Langgar Prosedur
Bukannya mencari mobil lain, Jokowi malah turun dan meminta sopir tetap di atas mobil. Jokowi kemudian mendorong mobil.
"Setelah keliling lama, mau nanjak tanggul itu mobil langsung mogok," ungkap Suliadi, dalam video berdurasi 6 menit.
"Saya bilang bapak di dalam kemudi saja. Saya yang dorong,"
"Bapak jawab enggak, Pak Suli yang di dalam sama Ibu, Saya yang mendorong,"
Setelah Jokowi menjadi Presiden dan pindah ke Jakarta. Suliadi tetap di Solo. Sebagai bentuk penghargaan atas jasanya, Suliadi diberi rumah besar di Solo. Tidak lagi ngontrak.
"Itu mulia sekali," kata Widodo Prasetyo, paman Presiden Jokowi.
Berita Terkait
-
Gebuk Mahasiswa Pendemo Jokowi hingga Terluka, Polisi Briptu A Dinyatakan Langgar Prosedur
-
SBY Kalah Dibandingkan Jokowi, Demokrat Kubu AHY Diminta Jangan Kebakaran Jenggot
-
Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, 1,98 Juta Percakapan Hoaks Tersebar di Medsos
-
Beredar Pernyataan Jokowi Berminat Jadi Presiden Tiga Periode, Begini Faktanya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas