News / Nasional
Jum'at, 21 November 2025 | 21:37 WIB
Pertemuan perdana tim pakar yang diinisiasi Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, di Kantor BGN, Menteng, Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Baca 10 detik
  • BGN mengadakan pertemuan pakar di Jakarta pada 20 November 2025 untuk menyinergikan dukungan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
  • Para pakar gizi berkomitmen menyumbangkan waktu untuk memastikan efektivitas, kualitas, dan keberlanjutan program MBG.
  • Fokus utama para pakar meliputi keamanan pangan, edukasi, penelitian dampak, serta penyebarluasan informasi akurat MBG.

Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Badan Gizi Nasional (BGN) mendapat dukungan penuh dari para pakar ilmu pangan dan gizi terkemuka di Indonesia.

Sinergi ini terjalin dalam pertemuan perdana tim pakar yang diinisiasi Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, di Kantor BGN, Menteng, Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk memastikan program MBG berjalan efektif, berkualitas, dan berkelanjutan, demi masa depan gizi anak-anak Indonesia.

"Kami mengucapkan terima kasih, karena telah diajak secara resmi menjadi narasumber, fasilitator, dan turut memikirkan persoalan bangsa. Dengan pembentukan tim pakar ini, maka perhatian, pemikiran, tenaga dan waktu kita menjadi lebih terstruktur dengan komitmen bersama untuk menyukseskan program MBG," ujar Guru Besar Ilmu Gizi dari Institut Pertanian Bogor, Profesor Hardinsyah, yang juga Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia.

Komitmen ini menunjukkan keseriusan para akademisi dalam berkontribusi nyata bagi program pemerintah yang menyentuh langsung kesejahteraan masyarakat.

Apresiasi serupa disampaikan Profesor Eni Harmayani, Dekan Fakultas Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada, yang mengikuti pertemuan secara daring dari Jepang.

"Sincerity… Saya melihat BGN sudah membuka diri untuk mendapat masukan-masukan dari luar, sehingga ke depan akan ada room of improvement, untuk menyempurnakan program besar ini," katanya.

Keterbukaan BGN terhadap masukan eksternal menjadi kunci perbaikan dan penyempurnaan program MBG di masa mendatang.

Pertemuan perdana tim pakar yang diinisiasi Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, di Kantor BGN, Menteng, Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Para pakar tidak hanya memberikan masukan, tetapi juga siap terjun langsung. Profesor Trias Mahmudianto dari Universitas Airlangga menyatakan kesiapannya untuk memberikan edukasi pengelolaan keamanan pangan dan meneliti dampak MBG di sekolah-sekolah.

Baca Juga: Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel

"Dari Unair kami sudah merancang kegiatan pemantauan gizi ke sekolah-sekolah penerima MBG," ungkap Prof Trias.

Hal ini sejalan dengan inisiatif Universitas Sahid yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Depok dalam edukasi gizi masyarakat.

Aspek keamanan pangan menjadi sorotan utama. Profesor Teti Estiasih dari Universitas Brawijaya menekankan pentingnya kepatuhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Semua dapur MBG wajib untuk menjaga kemanan pangan, karena ini adalah investasi jangka panjang," tegas Prof Teti.

Memastikan keamanan pangan adalah krusial untuk menghindari risiko kesehatan dan menjaga kepercayaan publik terhadap program ini.

Selain itu, penyebarluasan informasi yang akurat juga menjadi perhatian. Muhammad Syauqi PhD, Ahli Gizi Klinis dari Universitas Diponegoro, mengingatkan pentingnya mengkomunikasikan capaian dan perbaikan BGN kepada masyarakat.

Load More