Suara.com - Anggota parlemen Inggris resah setelah mendengar tisu basah bisa membentuk 'pulau' jika disiram dan sungai berubah bentuk setelah produk yang mengandung plastik itu menumpuk di tepian.
Menyadur The Guardian Kamis (4/11/2021) mereka kini membuat undang-undang yang melarang penjualan tisu basah dengan pembacaan pertama di House of Commons.
Anggota parlemen Partai Buruh Fleur Anderson mengatakan RUU plastik (tisu basah) ini akan melarang pembuatan dan penjualan tisu basah yang mengandung plastik.
RUU ini tak mungkin jadi undang-undang tanpa dukungan pemerintah, meskipun Downing Street telah mengisyaratkan berkomitmen untuk mengakhiri "budaya membuang".
Anggota parlemen juga mengatakan tisu basah yang mengandung plastik menyebabkan banyak kasus seperti toilet tersumbat yang "sangat merusak dan meningkat sangat cepat".
90% dari 11 miliar tisu basah yang digunakan di Inggris setiap tahun berubah jadi mikroplastik yang berbahaya karena dapat dicerna satwa liar dan memasuki rantai makanan dan pasokan air.
Great British Beach Clean dilaporkan mengalami peningkatan dari 1,7 tisu basah per rata-rata 100 m pantai menjadi 18 tisu basah antara tahun 2005 dan 2020.
“Ketika plastik ini memasuki lingkungan laut dan sistem air lokal kita dalam volume besar, kerusakannya benar-benar menghancurkan. Secara global, 100 juta hewan mati setiap tahun karena sampah plastik saja.”
Mengutip data World Wildlife Fund, orang makan sekitar lima gram plastik seminggu, yang "secara harfiah makan plastik senilai kartu kredit setiap minggu" dan mengeklaim tisu basah adalah penyebab besarnya.
Baca Juga: 3 Ide Usaha Pakai Plastik Bekas Rumah Tangga, Bisa Jadi Inspirasi
Anggota parlemen itu menceritakan kunjungan baru-baru ini ke Sungai Thames di mana tumpukan besar tisu basah telah mengubah cara mengalir sungainya dan bahkan menggambarkan "pulau tisu basah" di sungai.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta