Suara.com - Mahkamah Agung (MA) India pada Senin (15/11/2021) memerintahkan otoritas untuk menutup perkantoran di New Delhi dan sekitarnya akibat pencemaran udara di wilayah itu sudah mencapai taraf membahayakan.
Penutupan itu memaksa jutaan pegawai untuk bekerja dari rumah (work from home/WFH).
Perintah tersebut dikeluarkan setelah pemerintah kota New Delhi mengambil tindakan darurat pada Sabtu untuk menutup sekolah dan gedung perkantoran selama empat hari.
"Kami mengarahkan pusat dan negara-negara bagian di wilayah ibu kota nasional untuk menerapkan WFH sementara waktu," kata Ketua MA NV Ramana yang memimpin majelis hakim menyidangkan petisi dari seorang warga kota.
Mahkamah juga meminta langkah-langkah mendesak untuk mengendalikan kebakaran limbah pertanian di negara bagian Haryana, Punjab dan Uttar Pradesh yang bertetangga dengan New Delhi.
Kebakaran itu disulut oleh ratusan ribu petani yang membersihkan lahan untuk musim tanam baru.
"Kami ingin tindakan untuk mengatasi masalah ini," kata Hakim Agung Surya Kant.
Meski MA tidak menetapkan tenggat bagi pemerintah untuk mengambil tindakan, sidang berikutnya akan membahas masalah polusi pada Rabu.
Upaya India untuk mengurangi pembakaran limbah pertanian --sumber polusi udara selama musim dingin-- hanya membuahkan hasil sedikit, kendati telah mengeluarkan miliaran rupee selama empat tahun terakhir.
Baca Juga: Ahli: Polusi Udara Bisa Perburuk Kondisi Penyintas Virus Corona Covid-19
Indeks pencemaran udara di Delhi pada Senin berada pada level 343 dari skala 500, sebuah kondisi "sangat buruk" yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan jika terpapar terus menerus.
Ibu kota India itu mengalami kondisi yang parah di pengujung pekan lalu ketika suhu anjlok dan indeks mencapai 499.
MA juga memerintahkan langkah-langkah untuk menghentikan lalu lintas kendaraan yang tidak penting, memangkas polusi industri dan mengurangi debu.
Penyumbang kualitas udara buruk di Delhi, yang kerap diperingkat sebagai ibu kota paling tercemar di dunia, di antaranya adalah pabrik-pabrik bertenaga batu bara di pinggir kota dan pembakaran sampah di udara terbuka. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Ahli: Polusi Udara Bisa Perburuk Kondisi Penyintas Virus Corona Covid-19
-
Warga Tetap Rayakan Diwali Pakai Petasan, Tingkat Polusi di Delhi Naik ke Level Bahaya
-
Geger! Kakek 70 Tahun Didiagnosis Menderita Kanker Payudara
-
Bantah Rapor Merah Anies Soal Polusi Udara, Pemprov DKI: Acuannya Aturan Lama
-
Studi: Polusi Udara Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Anak Hingga Kematian
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara